Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup setempat bakal membentuk satuan tugas (satgas) yang nantinya menjaga Cagar Alam Cycloop guna mengantisipasi terjadinya aksi kerusakan bibit pohon yang ditanam.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Papua, Yan Yap Ormuserai di Jayapura, Minggu, mengatakan dalam pembentukan satgas tersebut pihaknya akan melibatkan masyarakat adat setempat untuk melakukan pengawasan pasca-kegiatan penanaman.
“Keberadaan satgas ini sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi aksi kerusakan bibit pohon yang ditanam, karena setelah penanaman bisa saja terjadi aksi tersebut,” katanya.
Pada tahun pertama pihaknya akan membentuk 80 orang Satgas Cycloop, sehingga diharapkan pada waktu berikut bisa tambah sesuai kebutuhan, serta nantinya disiapkan fasilitas pendukung, seperti drone.
“Untuk itu kami berharap adanya dukungan dari seluruh masyarakat adat, khususnya yang berada di Cagar Alam Cycloop, agar bersama-sama menjaga hutan tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan kerusakan pada kawasan penyangga Cagar Alam Cycloop memang belum sampai 10 persen, akan tetapi potensi kerusakannya sangat tinggi. Karena itulah pemerintah selalu mendukung kegiatan penanaman sebagai langkah pencegahan.
“Untuk itu kami akan melakukan penanaman 66.666 bibit pohon bambu sepanjang 60 km dari Pasir 6 sampai di Kampung Maribu. Di mana kegiatan tersebut nantinya dilakukan di luar kawasan Cagar Alam Cyloop. Tepatnya 100 meter dari pal batas dengan lebar 10 meter dan jarak tanam 3 kali 3,” katanya.
Jika tidak dilakukan penanaman kembali, kata dia, maka kerusakan di kawasan Cagar Alam Cycloop dapat menyebabkan bencana alam banjir, longsor, kekeringan yang nantinya menimbulkan kerugian yang cukup besar dan menyebabkan terganggunya tata kehidupan dalam masyarakat.