Wamena (ANTARA) - Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan Jhon Richard Banua mengaku warganya sangat antusias terlibat kegiatan jalan santai yang digelar dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Republik Indonesia.
Dalam siaran pers di Jayapura, Jhon Richard Banua di Wamena, Sabtu, mengatakan animo masyarakat cukup tinggi sebab selama tiga tahun terakhir pemerintah tidak menggelar kegiatan yang mengumpulkan massa akibat pandemi COVID-19.
“Dalam rangka HUT RI ini saya lihat antusias masyarakat sangat besar sekali karena kegiatan seperti ini sempat vakum cukup lama akibat COVID-19,” katanya.
Usai kegiatan jalan santai melintasi beberapa titik jalan, masyarakat yang berkumpul di Wio Silimo itu masih tetap bersabar untuk mengikuti pembagian kupon berhadiah yang disediakan pemerintah. Berbagai hadiah menarik seperti sepeda motor dan kebutuhan rumah tangga disiapkan pemerintah.
“Hari ini panitia menyediakan bermacam-macam hadiah. Hadiah itu merupakan sponsor dari dari pengusaha sebagai bentuk partisipasi dalam merayakan HUT RI,” katanya.
Jhon memastikan masih ada kegiatan menarik lainnya yang digelar usai upacara 17 Agustus, misalnya lomba panjat pinang berhadiah.
“Itu juga hadiahnya motor. Kita berharap kegiatan yang melibatkan massa ini bisa terus kita lakukan karena kita terlalu vakum lama akibat COVID-19,” katanya.
Khusus untuk upacara 17 Agustus nantinya dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Jayawijaya dengan melibatkan anak sekolah, pegawai pemerintah, TNI/Polri maupun masyarakat. Upacara tidak digabung dengan yang dilaksanakan pada tingkat Provinsi Papua Pegunungan.
Menurut Jhon, sebelum adanya Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, biasanya upacara 17 Agustus hanya dipusatkan di satu tempat. Namun untuk Tahun 2023 akan dilakukan di dua tempat berbeda yaitu pada tingkat kabupaten dan tingkat provinsi.
Walau hari-H nantinya dilaksanakan secara terpisah, tetapi ada beberapa kegiatan yang akan digabung dengan pemerintah provinsi yaitu tabtu, renungan suci, kunjungan ke taman makam pahlawan dan pemberian remisi.
“Di anggaran pendapatan dan belanja (APBD) induk kami ada untuk upacara, jadi tetap kita lakukan. Jadi provinsi upacara, kami juga upacara dengan ASN kita semua,” katanya.