Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah Papua mengajak semua warga di Kabupaten Jayapura untuk terlibat aktif penanaman bambu pada Cagar Alam Pegununungan Cycloop (CAPC) dalam menjaga kelestarian alam hutan sebagai paru-paru dunia.
Kepala Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah Papua Yulius Palita di Sentani, Rabu mengatakan bambu akan digunakan sebagai batas alami dari cagar alam dengan wilayah di luarnya.
“Kami sangat membutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah dan TNI/Polri untuk bersama-sama menjaga cagar alam Cycloop dari kerusakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Menurut Yulius, monitoring terus dilakukan setiap bulan untuk melihat sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai baik di dalam CAPC maupun di luar.
“Kami selalu cek apakah tanaman yang kita tanam hidup atau tidak dan apakah masih ada yang lakukan perusakan terhadap cagar alam, itu dilakukan setiap bulannya,” ujarnya.
Yulius menjelaskan pengawasan CAPC terus dilakukan dengan patroli dan pemulihan ekosistem kawasan yang terdegradasi di dalam kawasan.
“Di dalam kawasan terdegradasi itu ada namanya pemulihan ekosistem, sementara di luar kawasan disebut rehabilitasi lahan,” katanya.
Dia menambahkan kalau di luar kawasan CAPG itu dilakukan rehabilitasi oleh Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Mamberamo dan di dalam kawasan itu dikerjakan BBKSDA Wilayah Papua.