Jayapura (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Wilayah XII Papua melakukan penandatangan kerja sama (MoU) dengan Klinik Siloam Tumdungbon dan Klinik Siloam Daboto guna menjangkau daerah belum tersedia faskes memenuhi syarat (DBTFMS), Senin.
Deputi Direksi Wilayah XII BPJS Kesehatan Papua, Mangisi Raja Simarmata di Jayapura, Senin, mengatakan, BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) termasuk peserta yang berada di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan (DBTFMS).
"Tetapi juga BPJS Kesehatan berupaya memastikan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi peserta JKN sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah," katanya.
Menurut Simarmata, kerja sama ini merupakan awal implementasi dalam hal DBTFMS yang dilakukan di dua desa dengan kriteria desa sulit akses yakni Desa Ater, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan yang memiliki Klinik Siloam Tumdungbon dan Desa Maniuwo, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah yang memiliki Klinik Siloam Daboto.
"Kerja sama ini berlangsung mulai 1 September 2023 hingga 31 Desember 2024 dan akan dilakukan tinjauan setiap tahun terhadap status DBTFMS di desa tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya juga akan menginventarisir fasilitas kesehatan di daerah terpencil yang belum memenuhi syarat dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, sehingga diharapkan peserta JKN tersentuh dengan jaminan kesehatan secara langsung.
Dia menambahkan, jumlah peserta JKN di Kabupaten Intan Jaya sebanyak 116.719 jiwa dengan status predikat Non Universal Health Converage (UHC) dan jumlah peserta JKN di Kabupaten Pegunungan Bintang sebanyak 103.468 jiwa dengan status predikat Non UHC.
Sementara itu, Penanggung Jawab Klinik Siloam Sri Haryati mengatakan, penandatanganan kerja sama tersebut merupakan suatu upaya di mana sejak 2013 pihaknya telah memberikan pelayanan kesehatan di daerah pedalaman.
"Kami bersyukur bisa merasakan tidak bekerja dengan sendiri karena selain dari Pemerintah Daerah ada juga dari BPJS Kesehatan secara nyata bersama-sama dalam memberikan pelayanan kesehatan," katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya optimistis bisa bertransformasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama didaerah pedalaman.
"Kami juga berharap dengan adanya DBTFMS ini bisa diduplikasikan tidak hanya di BPJS Kesehatan tetapi di mitra kerja yang lain, sehingga benar-benar adanya integrasi, kolaborasi dalam tatanan layanan kesehatan di Tanah Papua," ujarnya.