Biak (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor, Papua melibatkan duta Generasi Berencana (GenRe) ikut berperan dalam membantu pemerintah daerah untuk mencegah pernikahan dini dan stunting pada anak.
Kepala DP3AKB Biak Johanna Nap di Biak, Sabtu, mengatakan, duta GenRe sebagai figur teladan bagi remaja putra dan putri diharapkan juga menjadi motivator di kalangan remaja.
"Nantinya duta GenRe berperan memberikan wawasan kepada generasi muda tentang kesehatan reproduksi, pernikahan dini dan mencegah stunting," harap Johanna.
Sedangkan peran lain duta GenRe, menurut Johanna, juga menciptakan remaja Indonesia yang sehat, cerdas, tidak narkoba serta bebas hingga HIV/AIDS.
Johanna menyebut, kasus stunting anak akan menjadi salah satu masalah dalam wujudkan generasi emas berkualitas Indonesia 2045 sehingga dibutuhkan kolaborasi bersama untuk ikut berperan mengatasi stunting anak.
Untuk cegah stunting anak, lanjut Johanna, para orang tua wajib untuk memperhatikan awal 1.000 hari kehidupan anak hingga wajib memberikan air susu ibu ekslusif.
Sedangkan upaya lain dilakukan pemerintah daerah menurunkan angka kasus stunting anak, menurut Johanna, para orang tua dapat memberikan imunisasi rutin serta memantau pemeriksaan tumbuh kembang anak.
"Pemeriksaan kesehatan ibu dan anak serta memperhatikan kebersihan lingkungan juga salah satu cara mencegah munculnya kasus stunting anak," sebut Kepala DP3AKB Johanna.
Selama tiga tahun terakhir kasus stunting anak di Kabupaten Biak Numfor mengalami penurunan signifikan sejak 2021 sebesar 9,43 persen, 2022 sebesar 6,59 dan Juni 2023 sebesar 6,57 persen.
Berdasarkan data kasus stunting anak di Kabupaten Biak Numfor hingga Juni semester satu 2023 sebanyak 376 anak terindikasi stunting di 19 distrik.