Jayapura (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Papua menyiagakan 70 personel Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) guna mencegah terjadinya pelanggan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Ketua Bawaslu Papua Hardin Halidin di Jayapura, Selasa, mengatakan Panwaslu bertugas dalam mengawasi, mengendalikan dan memastikan penyelenggaraan pemilihan dapat berlangsung dengan jujur, adil dan demokratis.
“Kami telah menggelar apel siaga pengawasan pemilu yang mana nantinya akan disebarkan ke sembilan kabupaten dan kota,” katanya.
Menurut Hardin, pihaknya menekankan bahwa keberhasilan proses pengawasan pemilu tidak diukur pada berapa banyak jumlah pelanggaran yang bisa ditemukan, tetapi lebih fokus pada pelaksanaan tugas utama pengawas mencegah terjadinya pelanggaran.
“Mencegah sedini mungkin terjadinya kecurangan pemilu, jajaran pengawas pemilu diperintahkan untuk menjaga setiap tahapan pemilu yang berjalan, serta tidak memberikan ruang hadirnya politisasi identitas ujaran kebencian di setiap lini masyarakat,” ujarnya.
Dalam pengawasan Pemilu 2024, kata dia, para Panwaslu sudah dilengkapi dengan peraturan yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan tugas dan fungsi pengawas.
"Untuk itu, pengawas ditekankan menghindari potensi pelanggan, bersikap netral dan mengedepankan integritas,” katanya lagi.
Dia mengajak Panwaslu untuk menjaga profesionalitas ,adil ,objektif dan berintegritas dan memastikan hak pilih setiap warga negara tetap terkawal dengan baik.
Dia juga menyebut ada empat kabupaten dan kota di Papua yang masuk kategori rawan tinggi dalam Pemilu 2024 yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kepulauan Yapen dan Sarmi.