Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan setempat menargetkan penurunan angka buta aksara sebesar lima persen yang merupakan salah satu fokus program kerja di 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Selasa mengatakan berdasarkan data Papua berada di angka 19 persen hingga tahun 2023.
“Buta aksara masih menjadi pekerjaan rumah dan harus segera diselesaikan di 2024 ini,” katanya.
Menurut Christian, angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen sehingga tahun ini Papua harus turun dua sampai lima persen dan sudah menjadi target yang diharapkan dapat terpenuhi oleh dinas pendidikan.
“Guna menurunkan angka tersebut kami akan menyiapkan guru untuk memberikan latihan baca tulis kepada anak-anak yang membutuhkan,” ujarnya.
Ia menjelaskan target awal pihaknya akan menyasar anak-anak yang tinggal di daerah terpencil dan sulit di jangkau sehingga kini sedang mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar lebih tepat sasaran.
“Dengan kerja sama dari pihak lainnya baik di kabupaten dan kota maka target menurunkan buta aksara pasti selesai,” katanya lagi.
Dia menambahkan ke depan pihaknya akan mengatur jadwal pelajaran sekolah menjadi fleksibel misalnya waktu pelatihan secara individu di rumah lebih banyak ketimbang di sekolah.
“Sehingga jika guru tidak bisa memberi pelatihan secara fisik di sekolah, maka harus datang mengunjungi dari rumah ke rumah kemudian guru juga harus memiliki waktu yang cukup dalam memberikan pelatihan baca tulis kepada anak-anak di luar jam sekolah,” ujarnya lagi.