Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan melakukan analisis situasi dan pemetaan program serta menyusun rencana aksi satu dan dua sebagai upaya dalam percepatan penurunan stunting.
Penjabat Bupati Tolikara Marthen Kogoya dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Rabu, mengatakan ini merupakan tahun ketiga pemerintah daerah setempat melanjutkan tugas negara dalam pencegahan dan penanganan stunting.
"Kami meminta semua pihak untuk tetap konsentrasi menjalankan tugas penurunan stunting meskipun disibukkan dengan agenda nasional, yakni pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024," katanya.
Kogoya mengaku pihaknya mengadakan pertemuan aksi konvergensi guna menganalisis situasi dan pemetaan program serta penyusunan rencana aksi satu dan dua sejak 22 Juli 2024, dan akan berakhir pada 27 Juli 2024.
Dia menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tolikara menurut hasil pengambilan sampel survei mengalami penurunan dari 50,1 persen pada 2022 menjadi 30,1 persen di 2023.
"Sehingga, kami memberikan apresiasi kepada tim penanganan stunting atas pencapaian ini dan ke depan kami harus terus bekerja keras untuk target angka penurunan stunting lebih baik lagi," ujarnya.
Dia menambahkan Kabupaten Tolikara sudah menjalankan program nasional, yaitu pencegahan stunting dengan program 1.000 hari pertama kehidupan dan penanganan stunting melalui program sarapan sehat anak sekolah (Sarasehans).
"Model ini merupakan rujukan karena praktis, simpel dan mudah dilakukan dan program ini juga sejalan dengan visi misi presiden terpilih 2024-2029 tentang pemberian makanan bergizi pada ibu hamil dan anak sekolah," katanya.