Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan, merenovasi kediaman bupati yang terbengkalai selama 15 tahun.
Kediaman Bupati Jayawijaya terdahulu David Hubi tidak terawat dan tidak digunakan kurang lebih 15 tahun, padahal merupakan aset Pemkab Jayawijaya.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib di Wamena, Sabtu, mengatakan pembersihan kediaman bupati terdahulu David Hubi merupakan rangkaian program kerja 100 hari, termasuk pembersihan Kota Wamena.
“Tempat ini merupakan honainya orang Pembula, honainya orang Wamena atau honainya kabupaten induk yang harus diperbaiki sehingga dapat digunakan kembali,” katanya.
Menurut Bupati Atenius, kediaman Bupati Jayawijaya terdahulu David Hubi merupakan istana Kabupaten Jayawijaya.
“Kondisi kediaman Bupati Jayawijaya ini sudah ditumbuhi banyak rumput liar atau ilalang dan tidak terawat. Maka ada beberapa hamba-hamba Tuhan yang diutus dari Jayapura ke sini untuk mendoakan kantor bupati dan tempat ini,” ujarnya.
Dari pengamatan ANTARA, kondisi kediaman bupati Jayawijaya terdahulu David Hubi sangat memprihatinkan karena, halamannya ditumbuhi rumput liar dan bangunannya sudah rusak.
Dia menjelaskan setelah didoakan istana Kabupaten Jayawijaya selanjutnya akan dibersihkan, dirapikan, dan dibangun kembali sesuai keinginan “Mama Hubi”.
“Kalau Kantor Bupati Jayawijaya sudah berdiri gagah maka harus berkesinambungan juga dengan kediaman bupati. Siapapun bupatinya ke depan inilah rumah negara, inilah honainya orang lembah,” katanya.
Dia menambahkan pembangunan kembali kediaman Bupati Jayawijaya akan masuk dalam program prioritasnya ke depan.
“Kediaman ini sudah terbengkalai kurang lebih 15 tahunan dan saat ini kami akan melakukan renovasi untuk dapat difungsikan kembali. Teman-teman bisa lihat sendiri bagaimana kondisi bangunan yang sudah terbengkalai selama 15 tahun,” ujarnya.