Sentani (ANTARA) - Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua resmi menerima 87 siswa lulusan Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), yang telah menempuh pendidikan pada enam provinsi di Pulau Jawa dan Bali.
Kepala DPPAD Provinsi Papua Christian Sohilait di Sentani, Kamis, mengatakan 87 siswa asal Papua ini kembali dari enam kota studi yakni Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
"Anak-anak ini telah memperoleh ilmu, pengalaman hidup yang luas, dan juga persahabatan lintas budaya yang akan mereka bawa seumur hidup," katanya.
Menurut Christian, kehadiran siswa asal Papua di berbagai sekolah terbaik di Indonesia merupakan bagian dari investasi besar bangsa dalam membentuk generasi unggul dari dari Indonesia Timur.
"Selama tiga tahun anak-anak ini mengenyam pendidikan menengah di kota studi, jauh dari orang tua, dan mereka dijaga oleh tangan-tangan lain yang menjadi orang tua pengganti. Itu bukan hal yang mudah, maka kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah merawat dan mendidik mereka dengan baik," ujarnya.
Dia meminta para siswa lulusan Program ADEM agar tetap rendah hati dan membawa nilai-nilai positif yang telah diperoleh selama menjalani pendidikan menengah di luar Papua.
"Kami berharap pengalaman yang didapat kiranya menjadi bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar Papua," katanya.
Koordinasi Pendamping Program ADEM dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) Wahono menambahkan para siswa selama mengikuti program pendidikan di Pulau Jawa menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa.
"Mereka bukan hanya belajar akademik, tetapi juga belajar hidup berdampingan dengan budaya lain. Banyak yang aktif dalam kegiatan seni, olahraga, hingga organisasi sekolah," kata Wahono.

