Jayapura (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPPAD) Daerah Provinsi Papua menegaskan bahwa konsep link and match atau penyelarasan antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja merupakan strategi utama dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan dan pembangunan ekonomi lokal di daerah itu.
Kepala Bidang Mutu dan Layanan Pendidikan pada Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Yulianus Kuayo kepada ANTARA di Sentani, Jumat mengatakan, revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak cukup hanya dilakukan melalui pembenahan sarana prasarana atau pelatihan guru, melainkan harus diselaraskan secara langsung dengan sektor industri dan potensi wilayah.
"Kalau sekolah hanya buka jurusan tanpa melihat potensi dan kebutuhan dunia kerja, lulusan tidak akan terserap. Kita ingin mereka siap kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja," katanya.
Menurut Yulianus, selama ini SMK dibuka secara masif tanpa kajian mendalam, sehingga jurusan yang dipilih kerap tidak sesuai dengan bidang keahlian utama sekolah ataupun potensi ekonomi lokal.
"Hal inilah yang menyebabkan rendahnya serapan lulusan serta pemborosan anggaran, terutama dalam pemenuhan tenaga pengajar produktif," ujarnya.
Dia menjelaskan, melalui pemetaaan yang dilakukan sejak 2018 dan diterapkan lewat Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Nomor 188.4/2018.DPPAD/VII/2022, pemerintah provinsi berupaya menyusun ulang nomenklatur bidang, program, dan konsentrasi keahlian diseluruh SMK agar selaras dengan spektrum keahlian nasional dan kebutuhan rill di lapangan.
"Kami menemukan banyak SMK dengan jurusan sama berdiri di radius yang berdekatan, ini menimbulkan tumpang tindih dan membuat sekolah kesulitan mencari guru produktif, apalagi formasi CPNS sangat terbatas," katanya lagi
Dia menambahkan, pendekatan link and match juga mendorong kolaborasi antara SMK dengan pelaku industri melalui skema kelas industri, dimana kurikulum disusun bersama dan siswa menjalankan praktik kerja di perusahaan dalam jangka waktu yang signifikan.
"Contohnya SMK Pariwisata Papua bekerja sama dengan Ultima Hotel. Siswa belajar langsung di tempat kerja dan langsung direkrut usai lulus, ini solusi konkret," ujarnya lagi.