Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua menerangkan kolaborasi sekolah menengah kejuruan (SMK) dan dunia industri menjadi ujung tombak dalam membangun pendidikan vokasi berbasis kebutuhan pasar di daerah ini.
Kepala Bidang Mutu dan Layanan Pendidikan DPPAD Papua Yulianus Kuayo di Sentani, Kamis (22/5), mengatakan model ini memungkinkan siswa belajar langsung di perusahaan hingga 70 persen pelajaran dari total kurikulum.
"Contohnya SMK Pariwisata Papua bekerja sama dengan Ultima Hotel Entrop Jayapura, setelah lulus siswa langsung direkrut, " katanya.
Dia menjelaskan program serupa juga diterapkan di SMK Kehutanan Merauke yang bekerja sama dengan PT Medco.
"Melalui kolaborasi ini lulusan SMK tidak hanya siap kerja tetapi juga memiliki pengalaman industri, yang menjadi nilai tambah dalam menggerakkan ekonomi Papua secara berkelanjutan," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Papua menetapkan regulasi baru untuk menata ulang nomenklatur jurusan SMK agar lebih efisien dan sesuai kebutuhan dunia kerja.
"Sebelumnya banyak sekolah membuka jurusan tanpa pemetaan menyebabkan pemborosan anggaran dan kekurangan guru produktif," katanya.
Dia menambahkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Nomor 188.4/2018.DPPAD/VII/2022, saat ini penyesuaian dilakukan berdasarkan spektrum keahlian nasional dan potensi lokal.
"Dengan ini, sekolah tidak lagi asal membuka jurusan, ini bagian dari efisiensi dan upaya membangun ekonomi berbasis keunggulan wilayah," ujarnya.