Sentani (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNN) Jayapura, Provinsi Papua, melakukan rehabilitasi sebanyak sembilan anak pengguna ganja melalui rawat jalan guna menghentikan ketergantungan terhadap barang terlarang tersebut pada tahun 2025.
Kepala BNN Kabupaten Jayapura Kasman di Sentani, Rabu, mengatakan kegiatan rehabilitasi sembilan anak dalam tahun 2025 masih lebih rendah dibanding tahun 2024 sebanyak 20 orang anak..
"Anak usia remaja sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkotika, yakni kisaran usia 12-17 tahun dan mereka masih duduk di bangku sekolah," katanya.
Menurut Kasman, data yang disampaikan ini merupakan hasil dari pelayanan rehabilitasi selama dua tahun terakhir, dan didapati bahwa lebih dominan anak-anak remaja usia produktif.
"Sebagian anak-anak mengalami ketergantungan karena dipengaruhi lingkungan sekitar serta kurangnya pengawasan dari pihak keluarga," ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan ini di Kabupaten Jayapura, menurut dia dibutuhkan dukungan dari semua pihak, khususnya peran aktif dari orang tua dan lingkungan sekolah.
"Pada prinsipnya kami siap mendampingi anak-anak untuk rehabilitasi karena mereka telah terlanjur menggunakan narkotika jenis tersebut, ini memang membutuhkan pendekatan yang sabar serta konsisten," katanya lagi.
Dia mengatakan saat ini BNN Kabupaten Jayapura hanya menyediakan pelayanan rehabilitasi rawat jalan, dengan skema pendampingan yang disesuaikan dengan kondisi psikologis juga kebutuhan anak tersebut, yang dimulai dari empat hingga delapan kali pertemuan bahkan lebih jika dibutuhkan.
"Kami belum memiliki fasilitas khusus untuk pelayanan rawat inap karena terkendala ruangan, sejumlah kasus berat mengharuskan kami untuk merujuk ke luar Papua, guna menjalani rehabilitasi intensif," ujarnya.