Biak (ANTARA) - SMKS YPK 2 Teknologi dan Rekayasa Kabupaten Biak Numfor, Papua pada tahun ajaran 2025/2026 telah 100 persen menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
"Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di SMKS YPK 2 bertujuan memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk merancang pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik dan dunia kerja," ujar Kepala Sekolah SMKS YPK2 Teknologi dan Rekayasa Biak Numfor Soleman Solomo Sroyer, Senin.
Diakuinya pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar dapat mendorong pengembangan potensi siswa.
Soleman menyebut kurikulum ini menekankan pada fleksibilitas, relevansi, dan pengembangan karakter siswa.
"Kurikulum ini dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran di luar program keahliannya dan mengembangkan minat bakatnya," tambahnya.
Diakuinya tujuan lain Kurikulum Merdeka Belajar SMK untuk meningkatkan kreativitas dan mendorong inovasi siswa dalam penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek (hu based learning) dan teaching factory.
Melalui kurikulum ini, lanjut dia, dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global.
Bahkan kurikulum Merdeka Belajar SMK, menurut Soleman, menekankan pada pengembangan karakter dan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi SMK untuk berinovasi dalam pembelajaran siswa.
"Dan mempersiapkan siswa menjadi lulusan yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja," sebutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy Carter Rumbarar Kapissa menyatakan pihaknya sangat mendukung penuh pelaksanaan pembelajaran di SMKS YPK2 Teknologi dan Rekayasa.
"Di era otsus Papua pengembangan kualitas SDM orang asli Papua menjadi perhatian serius pemerintah, ya termasuk pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar," ujarnya.
Di SMKS 2 YPK terdapat tujuh jurusan di antaranya otomotif, mesin dua jurusan, las dua jurusan, serta bangunan.

