Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Dinas Kesehatan setempat bersama UNICEF menyebutkan perlu ada peran dan keterlibatan peran ayah dalam mendukung program imunisasi anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Juliana Napitupulu di Jayapura, Rabu, mengatakan peran keluarga, khususnya ayah masih menjadi tantangan karena keputusan imunisasi di Papua umumnya ditentukan oleh peran tersebut.
"Oleh sebab itu kami bersama UNICEF mengelar workshop peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan terkait hambatan imunisasi berbasis gender, yang berlangsung selama dua hari di Kota Jayapura, dari 16-17 September 2025," katanya.
Menurut Juliana, pada kegiatan tersebut diikuti oleh 14 perwakilan puskesmas sehingga pihaknya berharap para tenaga media yang ikut tidak hanya menerima materi, tetapi mampu mencari solusi atas kendala di lapangan.
"Imunisasi memang dapat menimbulkan dampak sementara, namun jangan sampai menimbulkan saling menyalahkan dalam keluarga," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga meminta peran dari tokoh agama dalam mengedukasi masyarakat.
"Kami berharap tokoh agama bisa terus menyosialisasikan pentingnya imunisasi agar anak-anak mendapatkan hak kesehatan dan memiliki daya tahan tubuh maksimal," katanya.
Sementara itu Kepala Perwakilan UNICEF Papua Aminuddin Muhammad Ramdan mengatakan UNICEF (Badan PBB untuk perlindungan anak) yang menjadi mitra pemerintah mendukung kegiatan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan terkait hambatan imunisasi berbasis gender.
"Yang mengambil keputusan imunisasi anak umumnya adalah ayah karena itu perlu ada sosialisasi berbasis gender agar mereka memahami pentingnya imunisasi bagi anak Papua," katanya.
Menurut Aminuddin, mayoritas peserta kegiatan imunisasi di Papua masih perempuan sehingga paradigma baru yang melibatkan peran ayah harus diperkuat di tingkat puskesmas.
"Dengan begitu kami yakin cakupan imunisasi di Papua akan lebih tinggi lagi," ujarnya.

