Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura memprediksi wilayah Papua akan mengalami peningkatan curah hujan pada akhir tahun sehingga seluruh instansi terkait diharapkan mulai melakukan mitigasi awal.
Hal itu disampaikan Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura, Yustus Rumakiek, dalam acara Press Release Prediksi Musim Hujan 2025/2026 yang digelar di Kota Jayapura, Kamis.
Menurut Yustus, secara nasional awal musim hujan 2025/2026 diperkirakan tidak jauh berbeda dengan kondisi normal.
“Hanya saja khusus di Papua, peluang terjadinya peningkatan curah hujan cukup besar meskipun kondisi iklim global atau ENSO (El Niño Southern Oscillation) diprediksi berada pada fase netral,” ujarnya.
Dia menjelaskan fenomena El Nino dan La Nina memang berpengaruh pada curah hujan di Indonesia, hanya saja berdasarkan pemantauan dinamika atmosfer dan laut, khususnya di Samudera Pasifik dan perairan sekitar Papua, terjadi penghangatan suhu muka laut, sehingga hal ini menjadi indikator adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Papua dan sekitarnya.
“Peningkatan curah hujan tersebut perlu diantisipasi berbagai sektor, terutama pertanian, perhubungan, kesehatan, dan infrastruktur,” katanya.
Dia menambahkan informasi iklim yang dikeluarkan BBMKG diharapkan tidak hanya menjadi pengetahuan, tetapi juga menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan oleh instansi terkait.
“Cuaca dan iklim yang dinamis tidak bisa dihadapi sendirian. BBMKG selalu terbuka untuk bekerja sama dengan seluruh sektor terkait dalam rangka mitigasi dan adaptasi terhadap potensi dampak yang ditimbulkan,” ujarnya lagi.
Dia menjelaskan pihaknya sangat memberikan apresiasi atas peran Stasiun Klimatologi Papua dan seluruh tim yang telah menyiapkan aktif dalam melihat kondisi alam di wilayah setempat.
“Kami berharap informasi prediksi musim hujan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pemangku kepentingan dalam menyusun langkah antisipasi di wilayah masing-masing,” katanya.

