Jayapura (ANTARA News) - SMU Negeri 4 Kota Jayapura, Provinsi Papua siap melaksanakan kurikulum 2013 yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional.
Kepsek SMU Negeri 4 Kota Jayapura I Wayan Mudyasa mengatakan sekolahnya terpilih menjadi ketua Klaster atau Koordinator pelaksanaan kurikulum 2013 ditingkat Provinsi Papua.
"Sebagai sekolah yang dipercayakan dan ditunjukan sebagai koordintaor pelaksanaan kurikulum 2013. SMU Negeri 4 Kota Jayapura siap melaksanakan tugas tersebut," kata I Wayan Mudyasa kepada ANTARA, di Jayapura, Sabtu.
Menurutnya, penunjukan SMA Negeri 4 menjadi koordinator untuk pelaksanaan kurikulum 2013 didasarkan pada prestasi dan penghargaan yang diperoleh, diantaranya penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono pada Juni lalu.
"Penunjukan ini berdasarkan keberhasilan SMU Negeri 4 Kota Jayapura meraih prestasi Adiwiyata Mandiri pada Juni lalu," katanya.
I Wayan yang juga pengajar Fisika itu mengatakan, SMA Negeri 4 Kota Jayapura juga merupakan satu dari 127 sekolah tingkat atas diseluruh Indonesia yang mendapatkan dana Bansos Implementasi kurikulum 2013.
"Selain itu kami juga mendapatkan bansos bersama 127 SMA lainnya di Indonesia," katanya.
Untuk itu, kata I Wayan, SMA Negeri 4 Kota Jaypaura akan memberikan pendampingan dan pembinaan untuk sekolah-sekolah pelaksana kurikulum 2013 yang ada di Papua.
"Sekolah yang menjadi Pilot Project di Provinsi Papua meliputi 10 Sekolah yakni satu sekolah di Kabupaten Jayapura, dua sekoalah di Kabupaten Biak numfor, dua sekolah di Kabupaten Merauke dan satu sekolah di Kabupaten Mimika," katanya.
Dan dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengirimkan satu orang guru terbaik untuk menjadi instruktur nasional ke Jakarta. Setelah guru tersebut mendapatkan pengetahuan untuk menjadi instruktur maka akan membagikan pengetahuannya itu kepada guru-guru sekolah pelaksana masing-masing kurikulum 2103 untuk diberikan pelatihan.
I Wayan berpendapat kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sangat tepat untuk diterapkan di Indonesia karena karena mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan dunia kerja.
"Tinggal bagaimana kita sekarang menjalankan program tersebut. Yang pastinya kurikulum 2013 cukup baik," katanya.