Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 12 orang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Jayapura, Papua, tengah belajar "broadcasting" atau sebagai siaran/penyiaran, selama tiga bulan di Studio Trans TV di Jakarta.
"Mereka dikirim untuk mengikuti pendidikan "broadcasting" selama tiga bulan. Mereka sudah beberapa hari di sana," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Kota Jayapura Cliford Korwa, di Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan, belasan siswa yang sedang belajar di Trans TV itu duduk di bangku kelas XI dan XI.
Mereka belajar di redaksi Trans TV seperti editing, hingga peliputan lapangan.
"Para siswa itu juga akan diajarkan bagaimana meliput dan menulis berita televisi," ujarnya.
Cliford mengatakan, tahun mendatang jumlah siswa yang dilibatkan dalam program pendidikan di studio televisi nasional lebih banyak dari tahun ini.
Diupayakan setiap tahun diprogramkan pendidikan "broadcasting" di TV nasional, dengan jumlah peserta yang terus bertambah.
"Saya sempat ikut mengantar siswa yang belajar di Trans TV, dan ada sambutan positif dari manajemen Trans TV. Bahkan, mereka mengaku senang serta berharap kegiatan itu terus berlanjut walaupun tanpa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama," ujar Cliford.
Mantan guru SMA Negeri 4 Jayapura itu menambahkan, Trans TV yang dipilih sebagai tempat belajar siswa SMK Negeri 5 Jayapura, sudah ada guru yang pernah bekerja di TV nasional itu.
Seorang guru yang mengajar mata pelajaran multi media di SMK Negeri 5 Jayapura memiliki kecakapan yang memadai, dan ternyata pernah menjadi karyawan di redaksi Trans TV.
"Selain itu, pengiriman siswa magang di studio Trans TV ini merupakan salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Kota Jayapura," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Robert J Betaubun yang ditemui secara terpisah mengatakan, kelas broadcasting itu baru pertama kali dibuka di SMK Negeri 5 Jayapura.
"Kami baru buka kelas itu karena ada peluang pasar seiring dengan menjamurnya dunia industri pertelevisian saat ini," ujarnya. (*)

