Timika (Antara Papua) - Kapal Klinik Terapung milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro sedang dalam perjalanan dari Tanimbar, Maluku Barat Daya ke Timika yang diperkirakan akan tiba dalam bulan September ini.
Kepala Biro Kesehatan LPMAK Yusuf Nugroho di Timika, Minggu, mengatakan kapal klinik terapung tersebut sudah dari beberapa bulan lalu berlayar dari Surabaya. Namun selama pelayaran menemui sejumlah hambatan.
"Terakhir saat berlayar dari Alor menuju Kisar menemui masalah saat kondisi cuaca kurang bagus di laut. Akibat hempasan gelombang, air laut dari belakang masuk ke mesin generator kapal sehingga kapal terpaksa harus kembali ke Alor untuk diperbaiki," jelas Yusuf.
Ia mengatakan keberadaan kapal klinik terapung tersebut sangat penting untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan warga di wilayah pesisir Mimika yang lokasi mereka hanya bisa dijangkau dengan sarana transportasi sungai dan laut.
Kapal klinik terapung tersebut dirakit di galangan kapal PT Indo Raya Surabaya.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Emanuel Kemong beberapa waktu lalu mengatakan untuk sementara waktu pengoperasian Kapal Klinik Terapung itu nantinya tetap dipercayakan kepada pihak PT Indo Raya Surabaya.
Perusahaan itu juga akan melatih putra-putri Suku Amungme dan Kamoro yang nantinya dipercaya untuk mengoperasikan kapal tersebut.
"Kapal ini akan berlayar ke kampung-kampung, kemudian tim kesehatan turun sejenak memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kalau ada pasien yang sakit gawat darurat langsung dievakuasi menggunakan kapal klinik terapung ke Timika. Kami juga menyiapkan sebuah klinik transit di Jembatan Paumako II. Begitu pasien datang dari kampung, maka langsung disiapkan ambulans untuk membawa pasien ke rumah sakit di Timika," jelas Emanuel.
Ia mengatakan, kapal klinik terapung ini nantinya dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang selama ini terlibat dalam kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat pesisir Mimika baik Biro Kesehatan LPMAK, Dinkes Mimika, RSMM, RSUD maupun puskesmas-puskesmas di wilayah pesisir.
Kapal dengan panjang 17 meter dan lebar 8 meter itu dilengkapi dengan kamar bedah, ruang tunggu pasien, poliklinik, ruang opname, ruang obat dan ruang dokter.
"Semua sudah disiapkan, termasuk obat-obatan dan tim medis yang nantinya akan memberikan pelayanan kesehatan di wilayah pesisir. Kapal klinik terapung ini termasuk yang paling lengkap untuk kawasan timur Indonesia," jelasnya.
Kapal berbahan aluminium atau logam putih perak, ringan, yang seluruh materialnya didatangkan dari Australia dirakit oleh PT Indo Raya Surabaya.
Untuk pengadaan kapal klinik terapung tersebut, LPMAK menggelontorkan dana lebih dari Rp10 miliar. Biaya pembuatan kapal sedikit lebih mahal karena kapal klinik terapung tersebut tidak menggunakan baling-baling tetapi memakai jet air disesuaikan dengan kondisi perairan di wilayah pesisir Mimika yang sangat bergantung pada kondisi pasang surut. (*)
Berita Terkait
BPBD Jayapura ingatkan warga waspada cuaca ekstrem jelang Natal 2024
Kamis, 12 Desember 2024 20:11
Dukcapil Jayapura meraih predikat tertinggi dalam layanan publik
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Ombudsman Papua beri penghargaan kepatuhan pelayanan publik pemerintah
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Disdikbud Biak sediakan pelayanan laporan kekerasan anak "Sagu Papeda"
Kamis, 12 Desember 2024 19:42
Pemprov harap Border Trade Fair Rl-PNG tingkatkan promosi UMKM di Papua
Kamis, 12 Desember 2024 18:03
DJPb: DIPA 2025 Provinsi Papua sebesar Rp7,46 triliun
Kamis, 12 Desember 2024 17:35
Pemkab Supiori sediakan pasar pangan murah kebutuhan Natal
Kamis, 12 Desember 2024 17:03
Kabid Humas Polda: Anggota KKB penembak Bripda Norman tewas akibat luka
Kamis, 12 Desember 2024 14:44