Timika (Antara Papua) - Kapal klinik terapung milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), Timika, Papua Jumat (25/9) petang tiba di Pelabuhan Paumako, setelah berlayar dari Gresik, Jawa Timur.
Setelah kapal yang diberi nama Mamena (dari bahasa Kamoro yang berarti ikan hiu) masuk kawasan Pelabuhan Transit LPMAK di Jembatan Paumako II, sejumlah lelaki Suku Kamoro dari kelompok tari Kampung Kamoro Jaya-SP1 menyambut dengan tarian seka dengan alunan bunyi tifa.
Wakil Sekretaris Eksekutif LPMAK Bidang Pendukung Kris Ukago kepada Antara di Timika, Sabtu, mengatakan pengadaan kapal klinik terapung bertujuan untuk memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat di kampung-kampung pesisir Mimika.
"Tujuan utamanya itu karena memang perlu ada sentuhan yang lebih jauh lagi untuk masyarakat di kampung-kampung pesisir. Mungkin selama ini masih ada kampung-kampung yang jauh belum terlayani karena keterbatasan petugas, maka dengan fasilitas ini diharapkan lebih mendekatkan pelayanan ke masyarakat," ujarnya.
Kapal klinik terapung tersebut akan segera diresmikan bersamaan dengan peresmian sejumlah fasilitas yang dibangun oleh LPMAK seperti pabrik pengolahan tepung sagu di Kekwa, Pelabuhan Transit Paumako, Multi Purpose Community Centre, Klinik Kesehatan Franke Mollen Agimuga dan lainnya.
"Kami masih melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk segera meresmikan beroperasinya berbagai fasilitas yang telah dibangun LPMAK, termasuk kapal klinik terapung. Setelah peresmian, kapal klinik terapung akan melakukan pelayanan perdana di kampung sekitar," jelas Kris.
Nahkoda kapal klinik terapung, Suhardi mengatakan pelayaran kapal tersebut memakan waktu cukup lama dari Gresik.
"Kami harus singgah di beberapa tempat untuk mengisi bahan bakar. Kalau kondisi cuaca di laut sedang gelombang tinggi, kami tidak berani berlayar mengingat kapal ini dilengkapi dengan berbagai peralatan medis yang sangat mahal," jelasnya.
Kapal klinik terapung tersebut menyinggahi sejumlah pelabuhan seperti Banyuwangi, Sumbawa, Sape, Labuan Bajo, Maumere, Alor, Saumlaki, Dobo hingga tiba di Pelabuhan Paumako Timika pada Jumat (25/9) petang sekitar pukul 17.00 WIT.
"Kami keluar dari Pelabuhan Dobo sekitar pukul 06.45 WIT. Di tengah perjalanan kondisi gelombang cukup tinggi mencapai 2,5 meter-3 meter. Selama perjalanan tidak ada peralatan yang rusak, cuma genset yang mengalami kerusakan," ujar Suhardi.
Kepala Biro Kesehatan LPMAK Yusuf Nugroho mengatakan kapal klinik terapung tersebut memiliki panjang 17 meter dan lebar delapan meter dilengkapi dengan kamar bedah, ruang tunggu pasien, poliklinik, ruang opname, ruang obat dan ruang dokter.
Fasilitas lain yang tersedia yaitu peralatan USG dan dopler, peralatan pemeriksaan jantung, peralatan pemeriksaan kimia darah, mikroskop dan lainnya.
Kapal klinik terapung tersebut dirakit di galangan kapal PT Indo Raya Gresik, Jawa Timur.
Kapal ini berbahan aluminium atau logam putih perak ringan yang seluruh materialnya didatangkan dari Australia.
Kapal klinik terapung tersebut tidak menggunakan baling-baling tetapi memakai jet air disesuaikan dengan kondisi perairan di wilayah pesisir Mimika yang sangat bergantung pada kondisi pasang surut. (*)
Berita Terkait
BPBD Jayapura ingatkan warga waspada cuaca ekstrem jelang Natal 2024
Kamis, 12 Desember 2024 20:11
Dukcapil Jayapura meraih predikat tertinggi dalam layanan publik
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Ombudsman Papua beri penghargaan kepatuhan pelayanan publik pemerintah
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Disdikbud Biak sediakan pelayanan laporan kekerasan anak "Sagu Papeda"
Kamis, 12 Desember 2024 19:42
Pemprov harap Border Trade Fair Rl-PNG tingkatkan promosi UMKM di Papua
Kamis, 12 Desember 2024 18:03
DJPb: DIPA 2025 Provinsi Papua sebesar Rp7,46 triliun
Kamis, 12 Desember 2024 17:35
Pemkab Supiori sediakan pasar pangan murah kebutuhan Natal
Kamis, 12 Desember 2024 17:03
Kabid Humas Polda: Anggota KKB penembak Bripda Norman tewas akibat luka
Kamis, 12 Desember 2024 14:44