Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarmi mengevaluasi program Gerakan Bangkit Mandiri dan Sejahterah (Gerbangmas) Harapan Sseluruh Rakyat (Hasrat) Papua yang telah berjalan sejak Juli hingga Desember 2015.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sarmi, Alberthus Suripno mengatakan, program Gerbangmas Hasrat Papua yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Papua di Kota Ombak (julukan Kabupaten Sarmi) telah berjalan dengan hasil yang baik.
"Program yang digaungkan oleh Gubernur Lukas Enembe ini menggunakan dana Otonomi khusus yang mana program ini merupakan gerakan masif dan terintegrasi mulai dari reformasi birokrasi, reformasi generasi emas Papua tuntas wajib belajar 9 tahun," katanya.
Menurut dia, program itu juga terintegrasi pada program tuntas buta aksara, perbaikan mutu generasi emas baru Papua melalui program khusus jaminan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), prestasi olah raga dan seni, reformasi pemberdayaan ekonomi, serta reformasi infrastruktur dan prasarana dasar.
Di Kabupaten Sarmi, kata dia, untuk "pilot project" program Gerbangmas Hasrat Papua fokus pada 1000 HPK dilaksanakan di dua distrik, Pantai Timur Barat dan Pantai Timur, yang awalnya hanya empat kampung.
"Tetapi bertambah hingga menjadi sembilan kampung, sehingga berimbas pada banyak jumlah anak-anak dan para inu yang mendapat pelayanan ini, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan dari pemerintah," kata Alberthus Suripno.
Secara terpisah, Kepala bidang ekonomi Bapeda Provinsi Papua, Fredy Molet ketika ditanya tentang bagaimana implementasi Program Gerbangmas Hasrat Papua di Sarmi menjawab bahwa pencapaiannya sangat mengagumkan dan patut mendapatkan `reward`.
"Berdasarkan laporan dari panitia atau Sekretaris Dinas Kesehatan Sarmi, pada acara evaluasi Kamis (10/3) di Kampung Benerag, terungkap bahwa berbagai kemajuan telah dicapai dalam program ini. Ternyata ada peningkatan dari sebelum dan sesudah program dijalankan," katanya.
Misalnya, kata dia, pelayanan kepada ibu hamil dan sosialisasi reproduksi kesehatan remaja yang dilakukan mengalami kemajuan dan peningkatan kualitas.
"Yang awalnya empat menjadi 50 orang, anak-anak yang memperoleh makanan tambahan dari 18 orang menjadi 350 lebih. Lalu, sebenarnya pilot projek hanya di empat kampung, ditingkatkan menjadi sembilan kampung, ini menunjukkan Kabupaten Sarmi mampu menerapkan arahan dari program ini," kata Fredy Molet.
Sebelumnya, pada Kamis (10/3) siang di Kampung Beneraf, Distrik Pantai Timur Barat telah dilaksanakan kegiatan evaluasi program Gerbangmas Hasrat Papua yang dibuka oleh Plt Bupati Alberthus Suripno.
Kegiatan itu juga menunjukkan kebolehan anak-anak usia dini bernyanyi, bagaimana memberikan makanan tambahan dan memutar film durasi pendek tentang program Gerbangmas Hasrat Papua yang telah dijalankan sejak Juli 2015 hingga Desember 2015.(*)