Timika (Antara Papua) - Kepolisian Sektor Mimika Baru menyelidiki kematian seorang siswa SMP Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Timika bernama Hakim (12).
Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di salah satu rumah kosong yang beralamat di Jalan Elang, Kelurahan Kwamki, Timika, Senin siang.
"Kami sudah melakukan identifikasi awal, namun belum dapat menyimpulkan sebab-sebab kematian korban," ujar Kaur Reskrim Polsek Mimika Baru Iptu Heru Pramono.
Di lokasi korban ditemukan tersebut, polisi mendapati sejumlah barang bukti sebagai petunjuk awal. Barang bukti yang ditemukan tersebut antara lain lem aika aibon yang biasa dihirup oleh kawanan anak-anak gelandangan di Timika, sepasang sepatu, sandal dan tas sekolah.
Adapun tubuh korban saat ditemukan terlilit seutas tali.
"Semua barang bukti itu menjadi bahan pembanding untuk melakukan penyelidikan. Kami akan memeriksa saksi-saksi yang menemukan jasad korban," jelas Heru.
Rumah kosong sebagai tempat penemuan jenazah Hakim diketahui sebelumnya berfungsi sebagai gudang.
Beberapa warga pada Senin pagi mendatangi lokasi tersebut untuk membersihkan rumput di halaman. Namun mereka mencium aroma busuk dari dalam rumah.
Setelah pintu dibuka, warga menemukan sesosok mayat tergeletak dalam rumah kosong tersebut.
Kasus tersebut langsung dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polsek Mimika Baru.
Penemuan sesosok mayat yang belum dikenali itu sontak membuat geger warga di sekitar Jalan Elang. Mereka beramai-ramai mendatangi rumah kosong tersebut.
Orang tua korban semula tidak percaya bahwa sesosok mayat yang ditemukan tersebut merupakan putra mereka lantaran wajah korban sudah tidak dapat dikenali. Namun mereka kemudian ikhlas setelah kakak kandung korban mengenali ciri-ciri lahiriah adiknya tersebut.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan otopsi.
Kondisi jenazah korban sebagian sudah mulai hancur, bahkan kepala korban sudah terlepas dari tubuhnya. (*)