Timika (Antara Papua) - Biro Kesehatan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) menyatakan siap membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Provinsi Papua untuk menangani penyakit kusta di wilayah itu.
Kepala Biro Kesehatan LPMAK Yusuf Nugroho di Timika, Selasa, mengatakan bantuan yang akan diberikan LPMAK lebih pada menemukan kasus dan membantu pengobatan agar pasien kusta meminum obat secara teratur.
"Secara khusus kami belum pernah melakukan intervensi kasus kusta di Mimika. Tapi dengan melihat data yang dipaparkan Dinkes Mimika, kami siap membantu untuk menangani masalah tersebut," kata Yusuf.
Biro Kesehatan LPMAK, katanya, hingga kini masih terus melanjutkan program-program yang sudah ditetapkan dalam rencana strategis (renstra) yang berlaku lima tahun.
Mengacu pada renstra Biro Kesehatan LPMAK itu, program penanggulangan penyakit menular terbatas pada kasus penyakit malaria, tuberculosis dan HIV-AIDS.
"Program kita hanya terbatas pada tiga kasus itu karena saat itu tiga kasus itu yang dominan. Sedangkan kasus-kasus penyakit menular yang lain seperti kusta, filariasis dan lainnya belum begitu dominan. Namun melihat perkembangan kasus kusta di filariasis yang kini semakin banyak maka kita juga akan membantu pemerintah untuk menangani hal itu," jelas Yusuf.
Sebelumnya, Sekretaris Dinkes Mimika Reynold Ubra mengatakan temuan pasien penyakit kusta di Mimika dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
"Kalau mengacu pada data tahun 2015, kasus kusta sudah ada di wilayah Mimika Barat Jauh seperti di Kampung Aindua dan Yapakopa, lalu bergeser sampai di wilayah Mimika Barat Tengah yaitu di Kampung Wakia dan Uta. Sementara di sekitar Kota Timika, pasien kusta juga ditemukan di Kampung Kamoro Jaya wilayah Puskesmas Wania dan beberapa Puskesmas lainnya," ujar Reynold.
Sehubungan dengan itu, katanya, tahun ini Dinkes Mimika akan memprioritaskan petugas-petugas Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di seluruh Mimika untuk melakukan deteksi dini sekaligus pengobatan.
"Tahun depan kami merencanakan untuk membuat suatu penanganan yang lebih komprehensif terhadap penyakit kusta di Mimika mulai dari deteksi dini hingga menyiapkan pendamping minum obat (PMO) di keluarga-keluarga yang terkena penyakit kusta," jelasnya.
Guna meminimalisasi potensi tertular penyakit kusta, Reynold mengatakan sangat penting untuk memberi pemahaman kepada warga agar menghindari kontak langsung dengan pasien.
Adapun bagi warga yang sudah terinfeksi kusta diharapkan agar segera diobati hingga tuntas.
Bagi pasien yang mengalami kecacatan dan perlu dirujuk lebih lanjut maka harus dilakukan rujukan untuk berobat di rumah sakit lain.
Reynold mengatakan penanganan pasien kusta di wilayah Kota Timika dan sekitarnya cukup maksimal lantaran petugas langsung melakukan pendampingan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur.
Namun permasalahan muncul di wilayah pedalaman dan pesisir yang jauh dari pusat layanan kesehatan.
"Kami sedang mencari model penanganan penyakit kusta yang lebih komprehensif terutama di wilayah pedalaman yang jauh dari layanan kesehatan," ujarnya.
Ia mmengaku peluang untuk itu cukup terbuka karena adanya jaminan kesehatan daerah yang dialokasikan dari APBD Mimika.
"Dengan adanya dana itu maka akan membantu pasien untuk dapat mengakses layanan kesehatan guna mengobati penyakitnya," harap Reynold.
Dukungan pendanaan untuk penanganan kasus kusta yang lebih komprehensif di Mimika juga melalui alokasi dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang dikelola Dinkes Mimika.
Apalagi sebagian besar pasien kusta tersebut berdomisili di wilayah pedalaman dan pesisir yang merupakan kantong-kantong pemukiman masyarakat asli Papua.
Di wilayah Provinsi Papua, kasus kusta terbanyak ditemukan di daerah Mumugu Kabupaten Asmat.
Penanganan pasien kusta di Mumugu tersebut kini semakin baik. Bahkan Kementerian Kesehatan berencana untuk membangun pusat rehabilitasi penyakit kusta di Mumugu dalam waktu dekat. (*)
Berita Terkait
BPBD Jayapura ingatkan warga waspada cuaca ekstrem jelang Natal 2024
Kamis, 12 Desember 2024 20:11
Dukcapil Jayapura meraih predikat tertinggi dalam layanan publik
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Ombudsman Papua beri penghargaan kepatuhan pelayanan publik pemerintah
Kamis, 12 Desember 2024 20:08
Disdikbud Biak sediakan pelayanan laporan kekerasan anak "Sagu Papeda"
Kamis, 12 Desember 2024 19:42
Pemprov harap Border Trade Fair Rl-PNG tingkatkan promosi UMKM di Papua
Kamis, 12 Desember 2024 18:03
DJPb: DIPA 2025 Provinsi Papua sebesar Rp7,46 triliun
Kamis, 12 Desember 2024 17:35
Pemkab Supiori sediakan pasar pangan murah kebutuhan Natal
Kamis, 12 Desember 2024 17:03
Kabid Humas Polda: Anggota KKB penembak Bripda Norman tewas akibat luka
Kamis, 12 Desember 2024 14:44