Jayapura (Antara Papua) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian melantik 188 orang Bintara lulusan Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD Tahap I TA 2016 dengan pangkat Sersan Dua (Serda).
Pelantikan itu digelar di lapangan Pancasila Rindam XVII/Cenderawasih, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin.
Pangdam Cenderawasih dalam sambutannya mengatakan tujuan pendidikan itu adalah membentuk prajurit siswa calon bintara menjadi bintara TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan golongan bintara serta jasmani yang samapta.
Menurut dia, dengan ditutupnya Dikmaba TNI AD Tahap I TA 2016 yang dilanjutkan pelantikan dan sumpah prajurit, maka secara resmi 188 orang mantan siswa telah menjadi prajurit TNI Angkatan Darat dengan pangkat Sersan Dua (Serda).
Pangkat Serda, kata dia, akan bertindak sebagai komandan setingkat regu, dimana seorang bintara memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup berat, sesuai dengan perannya selaku tulang punggung satuan dan pengawas terdepan bagi Tamtama.
"Seorang bintara harus memiliki kemampuan teknis dan taktis militer serta pengetahuan yang lebih dari Tamtama. Selain itu, seorang bintara menjadi panutan maupun teladan bagi anggotanya, baik dalam melaksanakan tugas maupun sikap perilaku kehidupan sehari-hari,"katanya.
Oleh karenanya, lanjut dia, seorang bintara penting untuk selalu membekali diri dengan disiplin dan loyalitas kepada pimpinan, kepada rekan maupun kepada sesama anggota.
"Sebagai seorang Bbintara harus selalu tanamkan didada landasan moral dan etika keprajuritan seperti Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan wajib TNI. Jalani kehidupan sebagai prajurit dengan selalu mengindahkan aturan hukum, etika pergaulan dan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat, serta hindari perbuatan tercela," katanya.
Pada momentum itu, Pangdam juga mengharapkan kepada para bintara yang baru dilantik, agar berbagai ilmu pengetahuan dan pelatihan yang telah didapat selama mengikuti pendidikan di Rindam XVII/Cenderawasih dapat dijaga dengan terus berlatih, terutama dasar-dasar ilmu kemiliteran yang hanya untuk membentuk kepribadian dan karakter seorang prajurit TNI.
"Artinya untuk lebih memantapkan keterampilan dan pengetahuan prajurit, maka para bintara akan mengikuti pendidikan lanjutan Tahap II sesuai dengan kecabangan masing-masing," ujarnya.
Lebih lanjut Pangdam mengatakan sebagai seorang prajurit sejati yang tangguh dan profesional serta senantiasa berpedoman pada norma-norma keprajuritan dalam setiap gerak langkah kehidupan baik kemasyarakatan maupun kedinasan agar selalu berpegang teguh pada jati diri TNI, yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.
"Sebagai tentara rakyat, kita berasal dari rakyat dan perjuangan kita untuk membela dan melindungi rakyat Republik Indonesia. Sebagai tentara pejuang, kita bertugas untuk memperjuangkan dan mempertahankan NKRI dengan tidak mengenal menyerah terhadap setiap tantangan tugas, baik dalam konteks kedinasan, kemasyarakatan dan kenegaraan selalu berupaya untuk mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau golongan,"katanya.
"Sebagai tentara nasional, kita adalah satu kebangsaan, bukan tentara kedaerahan, suku, ras atau golongan agama tertentu, tetapi sebagai prajurit TNI, kita harus mengutamakan kepentingan nasional dan kepentingan bangsa. Sebagai tentara profesional, kita harus mahir menggunakan alat peralatan militer, mahir bergerak dan bertempur serta mampu melaksanakan tugas secara terukur," katanya lagi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Danlantamal X, Danlanud Jayapura, pejabat teras Polda Papua, Bupati Kabupaten Jayapura, pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cenderawasih, para Asisten, Kabalak, serta Keluarga mantan Siswa Dikmaba TNI AD dan Tamu undangan lainnya. (*)

