Wamena (Antaranews Papua) - Bulog Wamena sedang membangun koordinasi dengan pihak TNI untuk mengecek guna mastikan berapa jumlah lahan persawahan yang dikembangkan di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Kepala Kantor Seksi Logistik Perum Bulog Wamena Ahmad Mustari di Wamena Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan koordinasi dilakukan karena Bulog dan TNI memiliki hubungan kerja sama dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya tanaman padi.
"Beberapa kali saya cerita sama orang Kodim 1702/Jayawijaya, saya tanya mereka, di mana sawah, karena biasanya kita ada kerja sama. Kalau di daerah lain seperti Merauke, Nabire itu ada kerja sama. Artinya nanti kerjacsama Bulog, TNI, masyarakat, terlibat nanti dinas pertanian," katanya.
Ahmad belum menerima informasi pasti tentang luasan lahan yang digarap untuk persawahan, namun menurut dia, beberapa kawasan di Jayawijaya sangat potensial untuk pengembangan tanaman tersebut sehingga perlu tindaklanjut.
"Dahulu Jayawijaya terkenal dengan beras Muai, karena pada tahun 1993 hingga 1995 di Desa Muai itu kawasan persawahan semua, itu waktu zamannya Pak Bupati J B Wenas, namun setelah beliau pensiun kawasan itu kembali menjadi hutan," katanya.
Kini, Bulog Wamena juga membangun dua gudang penampung padi, namun karena tidak ada produksi padi dari masyarakat, sehingga gudang yang masih ada itu hanya dimanfaatkan untuk menampung beras yang dikirim dari luar Jayawijaya.
"Bulog bangun gudang di Muai itu tujuannya satu, untuk penampungan beras dari masyarakat, supaya lebih dekat dan di sana dahulu ada KUD. Gudang kita masih ada sampai sekarang," katanya.
Jika ada lahan persawahan di sana, menurut dia, akan sangat membantu masyarakat, sebab pendistribusian beras tidak memakan biaya yang besar sebagaimana yang dilakukan saat ini menggunakan pesawat dari Merauke dan Jayapura ke Jayawijaya.
"Kalau memang ada, itu sangat membantu sekali, apalagi di sini beras non organik, tanpa pupuk," katanya. (*)

