Asmat (Antaranews Papua) – Legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Arie Suprapto mengatakan Kabupaten Asmat masih sangat membutuhkan tenaga dokter mengingat sejumlah Puskesmas belum memiliki dokter.
Arie yang ditemui di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Kamis, mengatakan pascakejadian luar biasa campak dan gizi buruk, pelayanan kesehatan di wilayah Asmat sudah membaik.
Hanya saja ada sejumlah kendala, termasuk minimnya tenaga dokter pada sejumlah Puskesmas.
"Sejumlah Puskesmas masih kekurangan dokter. Kita mengharapkan Kementerian Kesehatan bisa mengirim tenaga dokter untuk Kabupaten Asmat," kata Ketua Komisi A DPRD Asmat itu.
Menurut dia, adanya kejadian luar biasa (KLB) beberapa waktu lalu, anggota legislatif Kabupaten Asmat langsung melakukan monitoring di ratusan kampung dan puluhan distrik untuk melihat kondisi masyarakat, sekaligus memastikan pelayanan kesehatan di kabupaten tersebut.
“Kami sering turun ke kampung-kampung untuk melihat kondisi masyarakat sekaligus memastikan keberadaan tenaga medis, termasuk dokter. Memang kami temukan sejumlah Puskesmas masih kekurangan dokter," katanya.
Selain menambah dokter, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap agar Kementerian Kesehatan mendukung pembangunan rumah sakit yang baru di Kota Agats.
"Kita harus rumah sakit yang representatif untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Pemerintah daerah sedang membangun, dan kita berharap Kemenkes memberikan dukungan,” harapnya.
Ia menambahkan, masalah kesehatan beberapa waktu lalu menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Diharapkan agar Dinas Kesehatan setempat bisa membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat.
"Dari pengalaman KLB kemarin, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat menyangkut perilaku hidup bersih dan sehat. Ini sangat penting, karena salah satu faktor dari masalah kemarin itu terkait budaya hidup sehat yang masih kurang," ujarnya. (*)