Timika (Antaranews Papua) - Pemuka agama Katolik di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Pastor Amandus Rahadat Pr mengingatkan pemimpin daerah setempat agar lebih banyak turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi dan kebutuhan warganya.
Berbicara kepada Antara di Timika, Selasa, Pastor Amandus mengatakan seorang pemimpin daerah harus mau menjadi pelayan masyarakatnya.
"Melayani itu berarti harus mengenal dekat masyarakat atau rakyatnya. Dengan mengenal rakyat, maka pemimpin itu tahu apa kebutuhan rakyat, apa aspirasi dan harapan mereka. Maka pemimpin itu harus turun ke bawah untuk mendengar langsung dari rakyatnya," tutur Pastor Amandus.
Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja Timika itu meminta Bupati-Wakil Bupati Mimika terpilih periode 2018-2023, Eltinus Omaleng-Johannes Rettob setelah dilantik harus lebih banyak menghabiskan waktu berada di masyarakatnya, bukan malah memilih tinggal di luar Timika.
"Setelah mendengarkan apa keinginan rakyat maka kebijakan yang diambil harus dijabarkan melalui program-program instansi terkait untuk mencoba menjawab apa kebutuhan rakyat. Itulah kerja nyata seorang pemimpin. Itu juga harapan Gereja Katolik dan seluruh rakyat Mimika," kata Pastor Amandus.
Gereja Katolik Mimika mengharapkan Wabup Mimika terpilih, Johannes Rettob dengan pengalaman birokrasi yang sudah teruji baik di lingkungan Kementerian Perhubungan maupun di Pemkab Mimika dapat melakukan kerja maksimal untuk mewujudkan harapan rakyat Mimika.
John dengan segala reputasinya baik di tingkat nasional maupun di Mimika tentu sangat diharapkan bisa mewujudnyatakan harapan rakyat Mimika.
"Kami berharap Pak Omaleng dan John belajar banyak dari pengalaman lalu dimana ada banyak catatan dan suara-suara minor dari masyarakat Mimika untuk dapat memperbaikinya," tutur Pastor Amandus.
Tokoh masyarakat Amungme, Yosep Yopi Kilangin mengatakan Pilkada Mimika 2018 sudah final dengan ditetapkannya pasangan Eltinus Omaleng-Johannes Rettob sebagai Bupati-Wakil Bupati Mimika terpilih periode 2018-2023 oleh KPU Provinsi Papua beberapa waktu lalu di Jayapura.
Ubah kelakuan
Mantan Ketua DPRD Mimika periode 2004-2009 itu mengingatkan Eltinus Omaleng agar mengubah kelakuan buruk selama periode pertama kepemimpinannya.
Kelakuan buruk yang dimaksud Yopi, yaitu kebiasaan selalu pergi meninggalkan daerah dalam kurun waktu yang cukup lama, keengganan menerima dan menemui masyarakat serta kurang memberikan kepercayaan kepada staf.
"Saya pikir catatan-catatan itu penting untuk koreksi ke depan supaya bisa mengatur dan menata pemerintahan di Mimika jauh lebih baik. Sebab pemerintah berkewajiban untuk membuat pelayanan publik menjadi jauh lebih baik. Kalau pelayanan publik tidak berjalan maka seperti tidak ada pemerintah. Itu tidak boleh," kata Yopi.
Yopi menegaskan seluruh masyarakat Mimika memberi kepercayaan penuh kepada duet Eltinus Omaleng-Johannes Rettob memimpin Mimika.
"Seluruh masyarakat Mimika mendukung, kamu berdua sudah jadi pemimpin. Maka jangan sia-siakan kepercayaan rakyat Mimika," tutur putra almarhum Mozes Kilangin itu.
Ia juga mengingatkan Eltinus Omaleng-Johannes Rettob agar terus membangun komunikasi yang harmonis dalam mengurus dan menata pemerintahan yang jauh lebih berkualitas di Mimika.
"Jaga hubungan baik kalian berdua. Sehebat apapun John Rettob selama menjabat Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika, itu tidak akan ada artinya jika dalam mengemban jabatan wakil bupati tidak diberi peran yang maksimal oleh bupati," kata Yopi.
Meski telah ditetapkan sebagai Bupati-Wakil Bupati Mimika terpilih periode 2018-2023, pasangan Eltinus Omaleng-Johannes Rettob hingga kini belum juga dilantik.

