Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 42 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Jayapura sudah siap menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 23-27 April menurut pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Abdul Majid di Jayapura, Senin, mengatakan selain ke-42 SMP yang akan menyelenggarakan UNBK secara mandiri tersebut ada dua sekolah lagi yang akan melaksanakan UNBK.
SMP Pembangunan V Jayapura akan melaksanakan UNBK menggunakan fasilitas SMA Pembangunan V, dan MTs Muhammadiyah akan menggunakan fasilitas SMA Muhammadiyah untuk melaksanakan UNBK.
"Kami secara mandiri sih belum sempurna karena memang di antara sekian sekolah yang butuh komputer atau laptop, seperti sekolah-sekolah besar, masih membutuhkan orangtua siswa untuk meminjamkan selama empat hari selama empat hari pelaksanaan ujian," kata Abdul.
Abdul menambahkan beberapa sekolah besar seperti SMP Negeri 2 Jayapura, SMP Negeri 3 Jayapura dan SMP Negeri 1 Jayapura masih membutuhkan dukungan dari pihak terkait, termasuk orangtua siswa, untuk melengkapi fasilitas laboratorium komputer.
Ia menjelaskan pula bahwa panitia penyelenggara sudah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan UNBK SMP pada 23-27 April.
"Persiapan-persiapan yang sudah dilakukan oleh panitia yaitu pemantapan, pengayaan, pendalaman, yang dilakukan di satuan-satuan pendidikan masing-masing," kata Abdul, ketua panitia pelaksana ujian nasional 2019 di Kota Jayapura.
Ia menyebutkan bahwa uji coba ujian nasional juga sudah tiga kali dilakukan, yang pertama dan kedua oleh sekolah dan yang ketiga didanai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mudah-mudahan di sisa 20 hari terakhir setelah hasil try out terahir itu teman-teman kepala-kepala sekolah bisa menganalisis, bisa mengantisipasi soal-soal yang kira-kira dirasa berat itu guru-guru bisa diperkuat di situ," katanya.
Apalagi, ia melanjutkan, dalam ujian nanti juga ada soal-soal yang membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).
"Tidak ada lagi soal-soal yang menyebutkan sebut atau apakah, sudah tidak lagi tetapi soal-soalnya memang membutuhkan analisis," kata Abdul.