Ambon (ANTARA) - Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa menyatakan negoisasi diintensifkan untuk menyelamatkan sandera di KM Mina Sejati yang kini posisinya di Selatan Kota Dobo, ibu kota kabupaten Kepulauan Aru.
"Personil polisi bersama Lantamal IX/Ambon dan Basarnas telah menemukan lokasi KM Mina Sejati, makanya intensif bernegoisasi untuk menyelamatkan sandera dari pada menangkap penyandera," kata Irjen Royke di Ambon, Senin.
Kapolda mengatakan operasi tersebut melibatkan KRI Lada - 521 maupun kapal milik Basarnas yang sejak Minggu(18/8) malam komunikasi terganggu.
Apalagi, kondisi cuaca ekstrem dengan gelombang laut mencapai dua meter sehingga mengganggu kegiatan operasi.
"Saya intensif berkoordinasi dengan TNI-AL dan Basarnas agar bisa membebaskan para sandera, makanya diharapkan kondisi cuaca tidak ekstrem agar negoisasi bisa membuahkan hasil yang baik," ujarnya.
Kapolda mengakui, sedikitnya 27 personil polisi bersama dari Basarnas didukung KRI Lada- 521 yang posisinya dekat dengan KM Mina Sejati untuk bernegoisasi guna membebaskan para sandera.
"Mudah - mudahan dalam waktu dekat para sandera bisa diselamatkan, menyusul KM.Mina Sejati terdeteksi KRI Lada - 521 maupun kapal Basarnas pada Minggu (18/8)," ujarnya.
Menyinggung dua orang yang meninggal, dia menjelaskan bahwa jenazahnya telah berada di salah satu kapal nelayan dan diarahkan dievakuasi ke darat (Dobo).
"Kapal nelayan tersebut satu perusahaan dengan KM Mina Sejati sehingga evakuasi dua jenazah tersebut ditangani manajemennya," kata Kapolda.
Sebelumnya, Kepala Kantor Badan SAR Nasional Cabang Ambon, Muslimin mengemukakan, identitas tiga orang yang diduga sebagai pelaku pembajakan dan perampokan di atas KM Mina Sejati sudah terungkap setelah KRI Lada-521 dari jajaran TNI AL menyergap mereka di tengah laut.
Mereka berinisial NH alias Nurul (Masinis), FDL alias Ferri, dan QIM alias Qersim.
Muslimin mengatakan telah menerima laporan aksi pembajakan atau perampokan terhadap KM Mina Sejati di perairan laut Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, namun sejauh ini terdapat 18 orang penumpang yang belum diketahui nasibnya.
"Informasi yang kami terima dari Kantor Koordinator Pos SAR Tual bahwa KM Mina Sejati yang dinakhodai Ko Awi diduga dibajak oleh tiga orang anak buah kapalnya sendiri," katanya.
Aksi pembajakan ini terjadi pada Sabtu(17/8), sekitar pukul 16:00 WIT.
Menurut dia, dalam kapal itu terdapat 36 orang penumpang, namun saat terjadi insiden pembajakan, sembilan orang menceburkan diri ke laut, dua orang di antaranya ditemukan telah meninggal dunia.
"Tujuh orang lainnya ditemukan selamat oleh sebuah kapal nelayan yang kebetulan posisinya berdekatan dengan KM Mina Sejati," tegas Muslimin.