Jayapura (ANTARA) - Majelis Rakyat Papua (MRP) mendorong Pemprov Papua agar membangun fasilitas pendidikan untuk mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia yang sudah pulang dan berada di Jayapura.
MRP pun sudah berkoordinasi dengan Gubernur Papua untuk membangun fasilitas pendidikan agar mahasiswa yang pulang dapat kembali melanjutkan pendidikannya di berbagai perguruan tinggi di Papua.
"Dengan dibangunnya fasilitas pendidikan maka mahasiswa dapat melanjutkan pendidikannya," kata MRP Timotius Murib kepada wartawan di Jayapura, Selasa.
Murib yang didampingi anggota MRP lainnya mengatakan kepulangan mahasiswa asal Papua karena merasa ketakutan sehingga tidak merasa aman untuk tetap kuliah diluar Papua sejak terjadinya insiden di Surabaya.
MRP juga akan membahas masalah kepulangan mahasiswa ini dengan MRP beserta gubernur dan DPR Papua Barat karena hal tersebut juga terjadi di Papua Barat.
“Yang pasti kami akan berupaya agar mereka bisa kembali melanjutkan pendidikannya di berbagai perguruan tinggi yang ada di Papua,” ujar Murib.
Ia mengaku hingga kini belum ada pembicaraan dengan MRP terkait pemulangan mahasiswa ke kota studinya untuk melanjutkan pendidikannya hingga selesai.
Menyinggung tentang maklumat yang dikeluarkan MRP No 05, Ketua MRP mengaku tidak ada tekanan hingga pihaknya mengeluarkan maklumat tersebut.
Karena itu bila ada mahasiswa asal Papua yang mendapatkan teror atau intimidasi diminta untuk kembali atau pulang sedangkan bila tidak dan merasa aman dipersilahkan tetap melanjutkan kuliah seperti biasa.
"Yang pasti bila ingin pulang MRP akan memfasilitasi agar mereka tetap dapat melanjutkan pendidikannya. MRP sendiri sudah membentuk pansus untuk mendata keberadaan mahasiswa yang pulang, sehingga data yang diperoleh pasti sekaligus mengetahui keberadaan mereka," kata Timotius Murib.