Medan (ANTARA) - Selain dikenal dengan sosok yang taat beribadah, Syahril Alamsyah, salah satu pelaku penyerangan terhadap Menko bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, juga dikenal dengan keahliannya di bidang teknologi (IT).
Syahrial Alamsyah, pelaku penyerangan Wiranto dikenal jago IT
Orangnya udah baik, pintar lagi. Jago kali dia komputer-komputer itu, jago IT
Berdasarkan keterangan salah seorang tetangga pelaku bernama Mira, pria yang akrab disapa Alam ini merupakan mahasiswa lulusan di salah satu universitas di Kota Medan.
"Orangnya udah baik, pintar lagi. Jago kali dia komputer-komputer itu, jago IT," katanya kepada ANTARA, Kamis.
Ia menyebutkan, sudah sejak lama tidak melihat Syahrial di kediamannya di Jalan Alfakah VI, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Medan.
"Kalau dulu dia tinggal sama orang tuanya. Cuma semenjak rumahnya digusur karena pembangunan jalan tol, enggak pernah nampak lagi," ujar Mira.
Ia mengaku terkejut saat mendapat informasi bahwa Syahrial telah melakukan tindak kejahatan terhadap Menko Polhukam Wiranto.
"Baik kali loh orangnya, taat beribadah. Kenapa berani kali dia kayak gitu," ucapnya.
Pantauan ANTARA di lokasi, sejumlah petugas Kepolisian, TNI dan pemerintah setempat melakukan pemeriksaan terhadap keluarga pelaku. Adapun keluarga yang diperiksa, yakni kakak ipar dari pelaku yang bernama Trisna.
Diberitakan sebelumnya, Syahrial bersama dengan Fitri Andriana Binti Sunarto, melakukan penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Lapangan Menes Pandeglang diamankan pihak kepolisian di Pandeglang, Kamis.
Kedua tersangka saat ini diamankan di Mako Polsek Menes Polres Pandeglang
Menurut informasi tersebut, kronologi kejadian, yakni pada Kamis 10 Oktober 2019 sekitar pukul 11.55 WIB di depan Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, telah terjadi penyerangan atau penusukan yang diduga dilakukan kedua tersangka terhadap Menko Polhukam Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan saudara Fuad.
Adapun kejadian penusukan tersebut secara tiba-tiba langsung menyerang atau menusuk kebagian perut Menko Polhukam Wiranto dengan menggunakan senjata tajam berupa gunting secara membabi buta.
Akibat kejadian tersebut mengakibatkan luka tusuk pada bagian punggung Kompol Dariyanto dan bagian dada sebelah kiri H Fuad.