Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyebutkan jumlah penderita malaria atau di Kabupaten Mimika masih tinggi.
"Kalau kita lihat di empat kabupaten yang menjadi venue PON XX ini, Kabupaten Mimika yang masih tinggi indeks malarianya karena jumlah kasusnya banyak sekali," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis AIDS, TB, dan Malaria ( ATM) Dinkes Papua dr Beeri Wopari di Jayapura, Sabtu.
Empat kabupaten yang menjadi venue PON adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
Beeri mengatakan, di Kabupaten Marauke sekitar 18 jumlah penderita malaria per 1.000 penduduk, artinya masih tinggi juga, tetapi Mimika tergolong sangat tinggi. Sementara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura ada di tengah-tengah sekitar 80 penderita.
Dari empat kabupaten ini, kata dia, Kabupaten Mimika yang angka penderita malariannya paling tinggi sehingga perlu kerja ekstra untuk memberantas malaria didaerah itu.
Menurut dia, Kabupaten Mimika ada sekitar 300 jumlah penderita sehingga tidak ada pilihan lain untuk daerah itu harus bekerja keras menurunkan angka penderita sampai 300 persen.
"Jadi, dari empat kabupaten venue PON ini, penderita malaria di Mimika yang paling tinggi sehingga memang harus kerja luar biasa, tidak bisa kerja standar atau rutin program. Semua instansi terkait harus memainkan peran," ujarnya.
Instansi terkait itu, di antaranya Dinas Pekerjaan Umum Mimika dan Dinas Perikanan setempat.
Beery menyebutkan, Dinas Pekerjaan Umum harus memainkan peran untuk menghilangkan semua genangan air yang merupakan tempat perindukan nyamuk. Dinas Perikanan harus menyebar ikan-ikan pemakan jentik nyamuk.
"Seandainya bisa ditimbun atau ditutup perikanan harus memainkan peranan di situ," katanya.
Selain itu, lanjut dia, anak-anak sekolah harus diperkuat untuk melacak mana tempat genangan air yang menjadi sumber sarang nyamuk, dan ini dilaporkan kepada guru dan guru melaporkan ke instansi terkait lain, misalnya ke puskesmas terdekat.
"Puskesmas terdekat yang nanti akan membuat laporan ke Dinas Kesehatan Mimika bahwa desa itu atau kampung itu ada sumber-sumber penular malaria, kemudian langsung intervensi mengeringkan atau menimbun atau juga menyebar ikan pemakan jentik nyamuk," ujarnya.
Ia menambahkan, jika hal ini sudah dilakukan maka semua lintas sektor sudah memainkan peranan.