Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 1.477 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia berhasil dipulangkan dari Jerman dalam sebulan, demikian disampaikan KBRI Berlin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menyebutkan bahwa pemulangan 1.477 WNI kru kapal pesiar Jerman itu dilakukan dengan menggunakan penerbangan empat pesawat sewaan.
Seluruh warga Indonesia kru kapal yang dipulangkan ke tanah air dinyatakan bebas COVID-19 karena telah melakukan tes sebanyak dua kali.
Sejak pertengahan Maret lalu, seluruh kapal pesiar Jerman terpaksa menghentikan operasi pelayarannya akibat pandemi COVID-19.
Keputusan itu berdampak pada penghentian sebagian besar kru, terutama mereka yang memang sudah atau akan habis masa kontrak kerjanya.
Dampak itu sejak awal sudah diantisipasi oleh Perwakilan RI di Jerman. Untuk itu, Perwakilan RI berkoordinasi secara intensif dengan Pemerintah Federal Jerman, pemerintah negara bagian dan perusahaan kapal pesiar untuk upaya pemulangan ABK asal Indonesia.
Hasilnya, sudah 1477 WNI kru kapal pesiar Jerman yang dipulangkan ke Indonesia selama sebulan terakhir.
Untuk pemulangan para WNI kru kapal pesiar itu, ada persyaratan dan biaya yang harus dipenuhi perusahaan sebelum keberangkatan. Perusahaan diharuskan melakukan tes COVID-19 terhadap seluruh kru.
Untuk pengaturan teknis, perusahaan juga harus mengajukan izin terbang (flight clearance) untuk pesawat sewaan dan mempersiapkan kendaraan kru dari bandara di Indonesia ke daerah masing-masing.
Pihak Perwakilan RI di Jerman, yakni KBRI Berlin, KJRI Frankfurt, dan KJRI Hamburg bersinergi dalam memfasilitasi pemulangan tersebut.
WNI kru kapal pesiar Jerman menyambut baik keputusan perusahaan untuk memulangkan stafnya.
Menurut mereka, hal tersebut lebih baik dari pada tetap tinggal di tengah laut tanpa kegiatan karena tidak adanya tamu kapal. Mereka yakin setelah kondisi kembali normal akan bisa kembali bekerja di perusahaan tersebut.
Mereka juga menyebutkan bahwa sebelum dipulangkan telah menjalani pemeriksaan swab sebanyak dua kali. Mereka yang sudah dites swab pertama diisolasi khusus dan dipisahkan dari kru yang belum menjalani tes.
"Kemudian sebelum pulang kita kembali dites, dan Alhamdulillah semua negatif COVID-19," ujar Mega Tri Wahyu, salah satu WNI ABK asal Jakarta.
"Kita boleh makan di restoran yang memang khusus diperuntukkan untuk mereka yang sudah dites swab dan dinyatakan negatif. Kita tidak diperbolehkan berbaur dan bergabung dengan kru yang belum dites," kata Mega.
Hal serupa juga disampaikan Heriyanto Nahidin asal Bangkalan Madura. Dua bulan berada di tengah laut, pihak perusahaan rutin memantau kondisi para ABK di kapal.
Heriyanto juga menyampaikan kegembiraannya dan apresiasi kepada semua pihak yang sudah membantunya pulang ke Indonesia.
"Terima kasih untuk semua Perwakilan RI yang ada di Jerman. Juga buat pihak TUI Cruises dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya bahagia sekali. Sebentar lagi saya akan bertemu istri, anak, orang tua dan keluarga lainnya," katanya.
"Saya akan langsung melakukan isolasi mandiri setelah sampai di rumah. Meski saya tahu saya negatif, saya pasti itu harus saya lakukan," ujar Heriyanto.
Berita Terkait
Indonesia kutuk perlakuan tak manusiawi terhadap WNI di kapal China
Minggu, 10 Mei 2020 17:31
Perusahaan agensi kirim ABK Indonesia ilegal dilaporkan ke Bareskrim Polri
Sabtu, 9 Mei 2020 4:14
Menlu Retno Marsudi paparkan rincian perkara 46 ABK WNI di kapal berbendera China
Kamis, 7 Mei 2020 17:38
Direktur Migrant CARE soroti pelanggaran HAM terhadap ABK Indonesia
Kamis, 7 Mei 2020 14:57
Menteri KKP Edhy tindak lanjuti video pelarungan ABK Indonesia
Kamis, 7 Mei 2020 13:38
143 ABK WNI di pelabuhan Marseille berhasil dipulangkan ke Indonesia
Rabu, 6 Mei 2020 11:31
Lima warga negara Indonesia hilang di perairan Taiwan
Minggu, 11 Agustus 2019 20:14
Pemerintah diminta bantu tujuh pelaut Indonesia langgar perairan di Shanghai
Jumat, 10 Mei 2019 20:18