Jayapura (ANTARA) - Personel Polres Merauke diingatkan untuk tidak berfoto bersama para pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) guna menjaga netralitas Polri dalam pilkada serentak 2020 di Kabupaten Merauke, Papua.
"Anggota (polisi) jangan berfoto dengan paslon bupati atau paslon wakil bupati apalagi mengangkat jari, itu dapat diekspos atau divirallkan bahwa Polri tidak netral," kata Kapolres Merauke AKBP Ary Purwanto ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Senin.
Menurut dia, hal itu sudah disampaikan kepada seluruh personel Polres Merauke saat apel pada Senin pagi di halaman Mapolres.
"Dalam pelaksanaan pilkada bupati dan wakil bupati di Kabupaten Merauke, yang saat ini masuk dalam tahapan Kampanye agar anggota harus bersikap netral," katanya.
Sehingga, kata mantan Kapolres Puncak Jaya itu, personel atau anggota Polres Merauke perlu diingatkan agar tidak melakukan kesalahan yang bisa membuat nama institusi tercemar.
"Apalagi perkembangan media sosial sangat cepat sekali dipublikasikan, jadi anggota bertindak di lapangan harus hati-hati dan bijak menggunakan media sosial.
Banyak anggota yang mempunyai saudara, keluarga, yang merupakan tim sukses dari paslon, jadi jangan terlalu masuk terlibat dalam politik praktis,” katanya.
Ia juga menyinggung soal tugas seorang penghubung atau LO selain mengamankan pasangan calon atau paslon, namun juga untuk memberikan masukan yang baik untuk paslonnya.
"Beritahu paslon agar dalam pelaksanaan kampanye memedomani protokol kesehatan. LO juga bertugas untuk Polri sebagai pemberi informasi kegiatan paslon," katanya.
Ia berharap kepada seluruh anggota Polres Merauke agar tetap siap siaga, waspada selalu dan menjaga kesehatan baik menjaga pola makan, istirahat yang cukup serta rutin berolah raga untuk meningkatkan daya tahan tubuh, atau meningkatkan imun tubuh.
"Karena kedepan tugas Polri semakin berat dan kompleks demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Merauke," katanya.