Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom mengingatkan para kandidat pasangan calon bupati dan partai politik agar tidak ada pengumpulan massa selama pelaksanaan kampanye pilkada serentak 9 Desember 2020.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Keerom Ridwan Rumasukun di Jayapura, Jumat, mengatakan
selama proses tahapan pilkada, khususnya pada masa kampanye, protokol kesehatan harus selalu diutamakan.
"Kami mengingatkan bila kini pandemi COVID-19 masih ada dan bisa menular ke siapa saja,"
katanya.
Menurut Ridwan, pihak pemkab mengingatkan bahwa tidak boleh ada mengumpulan massa selama masa kampanye.
"Tidak ada kumpulkan massa, yang ada satukan asa," ujarnya yang juga merupakan Asisten Bidang Umum Setda Provinsi Papua.
Dia menjelaskan setiap warga memiliki hak untuk berusaha dan menentukan pilihannya, meskipun pilihan masing-masing warga bisa berbeda-beda, namun hal tersebut tidak boleh menimbulkan perpecahan.
"Keerom, hanya bisa dibangun bila situasi keamanannya kondusif, dan hal tersebut bukan hanya tugas dari pemerintah," katanya lagi.
Dia menambahkan semua komponen masyarakat memiliki kewajiban yang sama untuk menciptakan suasana yang aman.
Sebelumnya, pelaksanaan deklarasi kampanye damai di Kabupaten Keerom digelar Kamis (8/10) bertempat di Kantor KPUD Keerom di mana diikuti oleh tiga pasangan calon kepala daerah yakni Yusuf Wally-Hadi Susilo, Pieter Gusbager-Wahfir Kosasih dan Muhammad Markum-Malensisus Musui.