New York (ANTARA) - Dolar AS merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika selera risiko meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menerima transisi ke kepresidenan Joe Biden dan dengan optimisme bahwa vaksin COVID-19 akan segera diluncurkan.
Trump mengakui bahwa Kepala Administrasi Layanan Umum (GSA) harus melanjutkan transisi ke pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden terpilih Joe Biden, meskipun ada rencana untuk melanjutkan tantangan hukum terhadap hasil pemilu.
“Kami memiliki dua peristiwa berisiko besar yang ditarik, yang pertama bahwa Pemerintahan Trump tidak akan mengizinkan transisi yang tertib, dan juga tentang vaksin ... pengumuman vaksin selama beberapa minggu terakhir ini telah melampaui perkiraan para ahli kesehatan yang paling optimis,” kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, di New York.
Indeks dolar terakhir melemah 0,31 persen pada 92,214, setelah mencapai level terendah tiga bulan di 92,013 pada Senin (23/11/2020). Dolar bertahan di atas dukungan teknis utama di sekitar 92, yang menurut para analis akan menyebabkan penurunan lebih lanjut jika ditembus.
Euro naik 0,35 persen menjadi 1,1884 dolar dan dolar naik 0,08 persen menjadi 104,56 yen terhadap mata uang Jepang.
Mata uang berisiko berkinerja lebih baik dolar Australia terakhir melonjak 0,93 persen pada 0,7354 dolar AS, setelah sebelumnya menyentuh tertinggi hampir tiga bulan di 0,7367 dolar AS.
Dolar Selandia Baru mencapai tertinggi lebih dari dua tahun di 0,7005 dolar AS saat investor mengurangi spekulasi pelonggaran kebijakan lebih banyak oleh bank sentral negara itu, dan terakhir naik 0,72 persen pada hari itu di 0,6972 dolar AS.
Bitcoin menguat lebih dari empat persen menjadi 19.139 dolar dan mendekati rekor tertinggi 19.666 dolar pada Desember 2017.
“Ini menjadi momentum perdagangan,” kata Moya. “Saya pikir apa yang benar-benar mendorong Bitcoin beberapa bulan terakhir ini adalah ekspektasi bahwa kami akan mendapatkan stimulus yang signifikan dari bank sentral dan pemerintah.”
Sekutu Demokrat untuk kampanye Joe Biden mengatakan mantan Ketua Federal Reserve (Fed) Janet Yellen diperkirakan akan dicalonkan sebagai Menteri Keuangan, yang telah meningkatkan ekspektasi akan stimulus fiskal yang besar.
Dia telah menyerukan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk mengangkat ekonomi keluar dari resesi yang disebabkan oleh Virus Corona.
Meski begitu, Yellen juga telah menyatakan keprihatinan tentang utang AS yang meningkat pesat dan defisit anggaran yang memburuk.
“Dia telah berkomentar beragam yang saya katakan tentang anggaran federal,” kata Ahli Strategi Makro Wells Fargo, Erik Nelson. "Saya tidak mengatakan dia akan menjadi orang yang suka menghabiskan anggaran besar, tapi saya tidak tahu apakah dia memiliki anggaran sebesar yang orang inginkan."
Data pada Selasa (24/11/2020) menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen AS turun lebih dari yang diperkirakan pada November di tengah kebangkitan luas infeksi baru COVID-19 dan pembatasan bisnis, memperkuat ekspektasi akan perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat.
Berita Terkait
BPS: Impor non migas Papua senilai 507,54 juta dolar AS pada 2023
Senin, 15 Januari 2024 19:57
BPS sebut impor Papua tercatat senilai 52,73 juta dolar AS pada Juni 2022
Jumat, 15 Juli 2022 19:32
Impor Papua tercatat senilai 27,79 juta dolar AS pada Mei 2022
Rabu, 15 Juni 2022 21:56
Impor Papua tercatat senilai 33,22 juta dolar AS pada April 2022
Selasa, 17 Mei 2022 21:24
BPS:Impor Papua tercatat senilai 46,71 juta dolar AS pada Maret 2022
Selasa, 19 April 2022 2:25
Harga emas terdongkrak 14,7 dolar didorong kekhawatiran inflasi dan Ukraina
Jumat, 8 April 2022 5:48
Harga emas melemah 4,4 dolar jelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve
Kamis, 7 April 2022 5:22
Harga emas jatuh 6,5 dolar tertekan prospek kebijakan moneter agresif Fed
Rabu, 6 April 2022 5:36