Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, melemah dipicu eskalasi kasus positif COVID-19 secara global.
Pada pukul 9.50 WIB, rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.170 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.
"Rupiah masih berpotensi tertekan hari ini mengikuti sentimen negatif dari eksternal yaitu kekhawatiran terhadap penyebaran virus COVID-19 varian baru dari Inggris dan terus meningginya kasus COVID-19 di dunia," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Menurut Ariston, virus varian baru tersebut menimbulkan pertanyaan apakah vaksin yang baru dikembangkan sekarang bisa efektif mencegah penyebaran virus varian baru itu.
"Peningkatan kasus COVID telah mendorong beberapa negara untuk melakukan pembatasan aktivitas sehingga berpotensi melambatkan pemulihan ekonomi," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.180 per dolar AS.
Pada Senin (21/12) lalu, rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.130 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.110 per dolar AS.
Berita Terkait
Meraih rupiah dari mengolah limbah sampah di Biak Numfor
Selasa, 30 April 2024 21:55
Pemprov Papua minta warga perbatasan bertransaksi gunakan rupiah
Jumat, 17 November 2023 14:05
BI Papua edukasi pelajar cinta rupiah ke masyarakat
Senin, 10 Juli 2023 10:11
BI gelar ekspedisi Rupiah berdaulat di enam wilayah 3T Papua
Jumat, 23 Juni 2023 19:06
Astra Motor Papua hadirkan promo Honda CB150X hingga jutaan rupiah
Senin, 22 Mei 2023 10:03
Gairah perekonomian dari penggunaan rupiah perbatasan Merauke
Sabtu, 15 April 2023 14:28
BI Papua meluncurkan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri 2023
Senin, 27 Maret 2023 17:22
Pemprov Papua apresiasi penyelenggaraan ekspedisi rupiah BI
Selasa, 21 Juni 2022 18:57