Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyebutkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) merupakan bagian dari upaya pengenalan rupiah kepada masyarakat yang ada di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) sehingga kegiatan seperti ini harus menjadi program tahunan.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Provinsi Papua Derek Hegemur di Jayapura, Senin, mengatakan kegiatan ERB sudah lima kali dilakukan di Provinsi Papua untuk itu pihaknya mendukung pelaksanaan tersebut.
“Hampir setiap tahun dilakukan di Provinsi Papua dan kami sangat mendukung upaya Bank Indonesia bersama TNI AL dalam ERB,” katanya.
Menurut Derek, melalui kegiatan ini masyarakat di wilayah 3T khususnya dapat mengenal lagi gambar dari uang rupiah dan melakukan penukaran uang.
“Apalagi dalam kegiatan ini ada juga ada penyerapan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) di masyarakat,” ujarnya.
Dia menjelaskan setelah pemekaran masih ada wilayah yang sulit terjangkau dengan transportasi umum, artinya masyarakat butuh edukasi soal rupiah.
“Karena masyarakat kami di 3T ini butuh edukasi secara fisik agar mengetahui mana uang palsu dan tidak sehingga menumbuhkan rasa nasionalisme, membangun kebersamaan serta pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” katanya lagi.
Dia menambahkan pada kesempatan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia dan TNI AL atas upayanya untuk memastikan ketersediaan uang layak edar hingga ke pulau terluar Provinsi Papua, termasuk pemberian bantuan bagi masyarakat disana.
“Edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah juga harus disosialisasikan kepada masyarakat di pulau 3T, karena kedaulatan Rupiah sejati mencerminkan kedaulatan NKRI," ujarnya lagi.