Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua akan melobi ke Kementerian Kesehatan RI dan Satgas Penanganan COVID-19 tingkat nasional untuk meminta tambahan alokasi vaksin COVID-19 (vaksin Shinovac) lantaran saat ini yang baru dikirim hanya 2.320 dosis.
"Yang sudah tiba di Timika sekarang ini baru sedikit jumlahnya. Padahal kebutuhan kami untuk gelombang pertama, yaitu dari bulan Januari sampai April target sasarannya sebanyak 39.632 jiwa. Tentu kami akan melobi ke pusat untuk penambahan alokasi vaksin COVID-19," kata Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Selasa.
John, demikian sapaan akrabnya, menyebut tahap berikutnya akan dikirim sekitar 15 juta vaksin Shinovac ke Indonesia.
Dengan jumlah yang cukup banyak itu, diharapkan distribusi vaksin Shinovac ke seluruh daerah, termasuk di Mimika, juga akan lebih banyak lagi.
"Kabupaten Mimika merupakan salah satu target pemerintah pusat dalam memberikan vaksin secara keseluruhan karena angka kumulatif kasus COVID-19 di Mimika sejak 25 Maret 2021 sampai pertengahan Januari ini sudah hampir mendekati 4.000 orang," ujarnya.
Terdapat tiga daerah di Provinsi Papua yang akan melakukan pencanangan pertama pemberian suntikan vaksin Shinovac pada 22 Januari mendatang, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Mimika.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra menyebut pihaknya telah menyiapkan sekitar 17 orang pejabat forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang akan menerima suntikan vaksin Shinovac pertama di Mimika.
Setelah itu, prioritas pemberian suntikan vaksin Shinovac di Mimika ditujukan kepada 1.723 tenaga kesehatan.
"Mengapa tenaga kesehatan diberikan prioritas pertama karena tenaga kesehatan harus dapat meyakinkan publik bahwa vaksin ini aman karena merekalah garda terdepan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun rujukan," kata Reynold.
Selain petugas kesehatan, pemberian suntikan vaksin Shinovac gelombang pertama di Mimika juga akan dilakukan kepada petugas publik, yaitu ASN, honorer, TNI-Polri, awak media massa, petugas bandara, petugas kantor kesehatan pelabuhan dengan target sasaran sebanyak 17.231 jiwa.
Berikutnya menyusul penduduk dengan kategori usia lanjut (lansia) berusia 59 tahun ke atas dengan target sasaran sebanyak 20.678 jiwa.
Menurut Reynold, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 gelombang pertama ini sangat menentukan apakah program tersebut bisa sukses atau tidak di Mimika.
"Makanya kami menargetkan seluruh tenaga kesehatan yang memenuhi syarat, yaitu tidak sedang hamil, tidak memiliki riwayat komorbit atau komorbit yang tidak terkontrol dan belum pernah terpapar COVID-19 untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Cakupannya sekurang-kurangnya 85 persen. Sangat bagus kalau semua divaksinasi supaya kekebalan kelompok di tenaga kesehatan bisa tercapai maksimal," jelas Reynold.
Selama pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang akan dipusatkan pada 21 faskes utama dan 35 pos pelayanan imunisasi COVID-19, Satgas COVID-19 Mimika akan bekerja sama dengan Pokja yang dipimpin Dr Jeane Riny untuk memantau kejadian ikutan pascaimunisasi.
Berita Terkait
Indonesia terima kedatangan 4 juta vaksin COVID-19 Sinovac
Senin, 1 November 2021 18:05
Indonesia terima kedatangan 5 juta dosis vaksin menjadi Sinovac
Senin, 23 Agustus 2021 13:28
Lanud Silas Papare segera distribusi 485.200 dosis vaksin COVID-19
Senin, 16 Agustus 2021 18:18
Dinkes Mimika: Stok Vaksin Sinovac menipis
Rabu, 4 Agustus 2021 15:11
Dokter anak: Vaksinasi anak bisa dilakukan gunakan vaksin Sinovac
Minggu, 18 Juli 2021 15:15
Pemerintah terima pasokan bahan baku 8 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac
Selasa, 25 Mei 2021 9:33
Menkes: 6 juta bulk vaksin Sinovac tahap delapan tiba di Indonesia
Minggu, 18 April 2021 13:46
Satuan Tugas COVID-19 jelaskan persoalan izin penggunaan vaksin Sinovac
Jumat, 16 April 2021 11:00