Timika (ANTARA) - Sebanyak 2.079 warga Kabupaten Mimika, Provinsi Papua sudah menerima suntikan Vaksin Sinovac untuk mencapai kekebalan kelompok dari potensi terpapar COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra di Timika, Rabu, mengatakan penerima suntikan Vaksin Sinovac terbesar adalah kelompok tenaga kesehatan, yakni sebanyak 2.063 orang dan sisanya 16 orang dari kelompok pejabat publik.
Mimika menargetkan 2.573 orang tenaga kesehatan mendapatkan suntikan Vaksin Sinovac pada gelombang pertama vaksinasi COVID-19 antara bulan Januari-April 2021. "Capaian vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Mimika sudah di angka 80,80 persen," kata Reynold.
Saat ini Dinkes Mimika tengah mempersiapkan pemberian vaksinasi COVID-19 kepada pelayan publik, yaitu para ASN, tenaga honorer, anggota TNI dan Polri, karyawan BUMN, pelayan publik di Bandara Mozes Kilangin Timika dan Pelabuhan Pomako, awak media, dan lainnya.
Strategi yang dilakukan untuk melakukan vaksinasi COVID-19 pada pelayan publik tersebut, yaitu dengan membuat titik-titik pelaksanaan vaksinasi massal guna mempercepat proses vaksinasi, namun tidak sampai menghambat pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan utama, baik di puskesmas, klinik maupun rumah sakit.
"Kami akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada semua pelayan publik untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19, tentu dengan syarat harus memiliki nomor induk kependudukan," ujar Reynold.
Dinkes Mimika juga terus berkoordinasi dengan berbagai faskes, terutama klinik kesehatan di kalangan satuan TNI dan Polri untuk mendata jumlah personel yang akan menerima suntikan vaksin COVID-19.
"Data-data ini harus dilaporkan ke Kemenkes, karena ini berhubungan dengan penyediaan vaksin. Sejauh ini kami baru menerima dua kali kiriman Vaksin Sinovac dengan jumlah sekitar 4.000 dosis. Estimasi kami, kebutuhan vaksin untuk semua pelayan publik di Mimika sekitar 18.000 dosis," kata Reynold.
Dinkes Mimika mengharapkan adanya masukan dari para pengelola klinik kesehatan terutama yang berada di bawah naungan satuan TNI dan Polri dalam hal kesiapan mereka untuk melakukan vaksinasi COVID-19 kepada personelnya masing-masing, terutama berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan dan mobilisasi personel.
Menyinggung keluhan pascaimunisasi COVID-19 di Mimika, Reynold mengatakan sejauh ini belum ada laporan tentang adanya keluhan berat yang menimpa warga yang telah menerima suntikan Vaksin Sinovac.
"Keluhan ada, seperti pegal-pegal, rasa ngantuk, lapar. Tapi, itu masih taraf normal atau bisa dikatakan keluhan ringan," ujarnya.
Kelompok kerja yang memantau kejadian ikutan pascaimunisasi COVID-19 (Pokja KIPI) yang dipimpin dr Jeanne Rini terus memantau dan melaporkan secara rutin ke Dinkes Papua maupun ke Kemenkes melalui aplikasi tentang berbagai keluhan orang yang telah menerima suntikan vaksin COVID-19 di Mimika.