Jayapura (ANTARA) - Seniman orang asli Papua Aturi Sueni (52) punya cara sendiri dalam mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX Paoua dengan membuat lukisan stamplas bermotif khas budaya daerah lima wilayah adat yang dipasang pada berbagai venue dan stadion Lukas Enembe di kampung harapan Sentani Kabupaten Jayapura.
Beberapa lukisan stamplas hasil karya Aturi Sueni hingga sekarang bisa dilihat langsung pada beberapa lokasi venue cabang olahraga PON XX Papua yang bakal menjadi tempat bertanding ribuan atlit terbaik dari 34 provinsi di Indonesia.
Membuat karya lukisan stamplas pada venue PON XX Papua menjadi sumbangan paling besar dilakukan seniman Papua karena dapat mengenalkan budaya orang asli Papua serta bisa terlibat langsung menyukseskan agenda empat tahunan olahraga di tanah air.
Meski dengan peralatan sederhana hanya menggunakan pisau katel namun karena bakat keahlian otodidak dimiliki seniman Papua Aturi Sueni bisa membuat beragam karya seni lukisan stamplas yang bercirikan budaya dan daerah di lima wilayah adat Provinsi Papua.
"Bakat seni yang miliki secara otodidak saja tetapi saya dapat membuat beragam karya lukisan stamplas yang sudah dipasang di berbagai lokasi venue PON XX Papua,"ungkap Aturi Sueni menanggapi keterlibatan seniman orang asli Papua dalam menyukseskan PON XX Papua.
Karya lukisan jenis stamplas, menurut Aturi, merupakan seni karya melukis yang masih langka digemari masyarakat di tanah Papua.
Belum banyaknya warga Papua mengenal lukisan stamplas, menurut Aturi, karena tidak diajarkan di lembaga pelatihan maupun pendidikan sehingga belum banyak orang bisa mengenal motif lukisan stamplas.
Aturi mengakui, bahan untuk membuat karya lukisan stamplas sangat mudah didapat dan hanya dengan peralatan sangat murah berupa pisau katel.
Selama menghadapi PON XX Papua, menurut Aturi Sueni, sudah ada ratusan lukisan stamplas selesai terpasang pada lokasi venue cabang olahraga hingga stadion dan wisma atlet,
"Saya ingin membuat pelatihan lukisan stamplas sehingga generasi milenial Papua bisa mengenal motif lukisan khas Papua,'harap Aturi Sueni.
Seniman Papua Aturi Sueni yang hanya mengenyam pendidikan hingga bangku SMP di Kota Jayapura namun dalam hal berkarya di bidang seni lukis stamplas telah ratusan karyanya dipasang pada venue PON XX Papua.
Meski status pendidikan hanya tinggi lulusan SMP tetapi dalam hal karya lukisan stamplas seniman Aturi Sueni termasuk paling aktif membuat karya lukisan khas daerah adat di Papua.
Buktinya, saat ini menjelang 100 hari PON 2020 masih gencar menghasilkan karya melukis stamplas untuk dipasang pada lokasi venue cabang olahraga PON XX Papua yang ada di kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
"Saya sebagai seniman orang asli Papua sangat bangga bisa membuat lukisan stamplas yang dipajang pada lokasi venue PON Papua,'ujarnya.
Aturi berharap, dengan adanya gambar lukisan stamplas bermotif masyarakat khas dari lima wilayah adat diharapkan dapat menjadi pemicu semangat para atlit PON XX Papua supaya bisa berprestasi meraih mendali ems di ajang olahraga nasional.PON 2021.
Aturi merasa bahagia hingga saat ini karena sebagai pelaku seni lukis orang asli Papua karya lukisannya telah dipasang pada lokasi venue PON XX Papua dan stadion utama Lukas Enembe.
Diakuinya, Papua menjadi tuan rumah PON XX 2021 memiliki nilai sejarah khususnya bagi orang asli Papua karena bisa menyelenggarakan iven akbar olahraga empat tahunan di tanah air.
Penunjukkan Papua sebagai penyelenggara PON XX, menurut Aturi, memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat di tanah Papua karena mampu menjadi tempat pertandingan iven olahraga nasional empat tahunan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Sesuai dengan motto PON XX Papua Torang Bisa!. Ya, ini mengandung arti bahwa tanah Papua mampu membuktikan untuk sukses menjadi tuan rumah yang baik,"harap seniman orang asli Papua.
Aturi mengajak, semua elemen warga di tanah Papua harus bersatu dan bekerjasama mendukung pemerintah maupun PB PON dan KONI untuk menyukseskan penyelenggaraan PON XX Papua supaya sukses prestasi, sukses ekonomi dan sukses manajemen pertanggungjawaban.
Dalam catatan sejarah keolahragaan nasional, menurut seniman Aturi, Provinsi Papua baru pertama kali ditetapkan menjadi tuan rumah PON XX.
"Sebagai bagian dari masyarakat Papua kita harus mendukung program pemerintah guna menyukseskan pelaksanaan PON XX di tanah Papua yang telah diberkati Tuhan,"ungkapnya.
Pelukis stamplas milenial
Keinginan besar seniman OAP Aturi Sueni setelah ajang penyelenggaraan PON XX Papua selesai dilaksanakan di Provinsi Papua akan memprogramkan kegiatan pelatihan melukis stamplas bagi anak-anak siswa SMP dan SMA/SMK guna mewarisi katrya seni lukisan stamplas.
Sebagai seniman orang Papua, menurut Aturi, impian paling besar akan diwujudkan membuat pelatihan khusus bagi anak-anak milenial Papua sehingga bisa meneruskan karya seni lukis stamplas.
"Walaupun saat ini belum banyak melenial Papua mengenal lukisan stamplas tetapi perlu disiapkan pengkaderan melalui program latihan ketrampilan,"harapnya.
Aturi menyebut, agar cita-citanya dapat terwujud mengelar pelatihan melukis stamplas perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah.
Melalui program latihan inilah, menurut Aturi Sueni, diharapkan akan melahirkan generasi milenial orang asli Papua yang sangat mencintai karya lukisan stamplas.
"Saya harap ada dukungan pemerintah membantu program latihan melukis stamplas bagi generasi milenial orang asli Papua,"harap alumni SMP Negeri 1 Polimak Kota Jayapura.
Ia berharap, di momentum penyelenggaraan PON XX Papua makin banyak masyarakat mengenal dan mencintai lukisan stamplas.
Dengan peralatan sederhana dan murah melukis stamplas, menurut Aturi Sueni, akan mendorong karya lukisan lebih banyak dikenal masyarakat Papua.
Seniman orang asli Papua Aturi Sueni dilahirkan di Kota Jayapura pada 8 Juni 1969. Dalam pendidikan, ia lulusan SD Inpres Polimak dan SMP Negeri 1 Polimak Jayapura Selatan.
Saat ini seniman Papua Aturi Sueni telah dikarunia enam orang anak, terdiri dua orang putra dan empat orang perempuan.
Ajang PON XX Papua dijadwalkan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021 mempertandingkan 37 cabang olahraga di empat klaster penyelenggara di antaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.
Berita Terkait
Jenazah pencipta lagu Papua Pulau Indah Yance Rumbino dimakamkan Pulau Wundi
Kamis, 30 Mei 2024 12:13
Kemenkumham ajak seniman di Papua daftarkan hak cipta
Senin, 1 April 2024 2:19
Udeido Collective dorong pengembangan potensi seniman muda di Papua
Kamis, 1 Februari 2024 15:33
Seniman Papua konsisten menciptakan karya musik guna mengisi pembangunan
Kamis, 29 Juni 2023 2:20
Kapolda bangga dengan seniman lokal konser Simfoni Tanah Papua
Senin, 29 Agustus 2022 3:31
Erwin Gutawa gandeng seniman Papua Konser Simponi Tanah Papua
Jumat, 26 Agustus 2022 7:34
Pemkab Jayapura mendorong seniman dan UMKM daftarkan HaKI
Senin, 15 Agustus 2022 18:44
Empat musisi muda Papua berbagi inspirasi dalam sebuah ajang temu seni
Jumat, 15 Juli 2022 14:53