New York (ANTARA) - Produsen obat AS Pfizer yang bermitra dengan BioNTech Jerman dalam pembuatan vaksin COVID-19 pada Rabu (4/8) mengatakan akan mewajibkan seluruh karyawan dan kontraktor mereka di AS untuk menjalani vaksinasi atau mengikuti tes COVID-19 mingguan.
Juru bicara Pfizer Pamela Eisele mengatakan perusahaan sedang berinisiatif untuk "melindungi keselamatan dan kesehatan kolega kami serta komunitas yang kami layani." Karyawan dengan kondisi medis atau keberatan karena faktor agama dapat mengupayakan akomodasi.
Di luar AS, Pfizer akan sangat mendorong karyawan yang dapat divaksin untuk mendapatkan suntikan COVID-19 di negara mereka, kata Eisele.
Pada akhir 2020 Pfizer memiliki sekitar 29.400 karyawan yang berbasis di AS.
Seiring dengan melonjaknya lagi kasus COVID-19 di AS akibat varian Delta yang lebih menular, perusahaan-perusahaan seperti Alphabet dan Walt Disney mulai mewajibkan vaksinasi pada karyawan mereka.
Hingga Selasa 70,1 persen dari orang dewasa AS telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19, menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pemprov Papua mendapat tambahan 372 dosis vaksin COVID-19 dari NTB
Jumat, 14 Oktober 2022 16:27
Pemprov Papua: 1.560 vaksin Pfizer didistribusi ke kabupaten/kota
Minggu, 4 September 2022 17:39
Inggris luncurkan pil COVID-19 Pfizer pada Februari
Sabtu, 29 Januari 2022 9:17
Kabar terkini pandemi COVID-19 berbagai negara dunia
Senin, 24 Januari 2022 14:24
Indonesia terima kedatangan 3,5 juta dosis vaksin Pfizer
Senin, 13 Desember 2021 16:18
Indonesia terima tiga tahap kedatangan 5,7 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer
Minggu, 21 November 2021 17:30
Ketua DPD LaNyalla ingatkan distribusi vaksin harus merata
Jumat, 20 Agustus 2021 16:08
Dokter Faheem Younus anjurkan masyarakat tetap disuntik divaksin Sinovac
Minggu, 18 Juli 2021 10:39