Jayapura (ANTARA) - Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP) meminta penghentian perang saudara di Wamena yang telah menimbulkan korban jiwa tidak perlu terjadi sebab kedua kelompok tersebut merupakan saudara.
Pertikaian antar kelompok masyarakat Lani Jaya dan Nduga yang berujung meninggalnya dua warga dan puluhan luka-luka menimbulkan keprihatinan bagi Waket Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah RHP.
“Di Lanny ada marga Tabuni dan Kogoya, begitu juga di Nduga ada.Keduanya marga ini adalah keluarga,”ujar RHP melalui telepon seluler kepada wartawan,Rabu (12/1/2022).
Menurutnya,masalah yang terjadi sebenarnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan budaya yang ada.Sebab budaya perang sudah ditinggalkan.
"Kita semua anak Tuhan,maka marilah selesaikan pula dengan bijak,"ucapnya.
Akibat Pertikaian yang menimbulkan korban jiwa, RHP menyampaikan duka yang mendalam bagi keluarga korban.
“Saya secara pribadi mengucapkan turut berduka bagi korban yang meninggal, begitu juga bagi korban yang luka-luka terkena panah,” ucapya.
Ia pun meminta kedua kelompok yang bertikai untuk segera duduk bersama menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.
Dalam penyelesaian masalah ini,kata RHP,para bupati dari asosiasi pegunungan tangah papua akan hadir ikut menyelesaikan .
“Kami para bupati akan hadir. Kami juga meminta para tokoh intelektual duduk bersama dan masalah ini harus secepatnya diselesaikan,” pintanya.
RHP yang juga Bupati Mamberamo Tengah memberikan apresiasi kepada semua kelompok yang berkontribusi meminta agar pertikaian yang terjadi untuk dihentikan.
“Bagi mahasiswa yang sudah berikan stegmen kalian luar biasa, ada kepedulian, saya berikan apresiasi,” ucanya.
“Saya juga ucapkan terima kasih kepada Dandim dan Kapolres Jayawijaya yang ada dilokasi untuk berupaya meredam konflik itu,termasuk Bupati Jayawijaya dan Lani Jaya maupun Nduga yang sudah bergerak cepat untuk membantu menghentikan pertikaian ini,” tambahnya.
Pada kesempatan itu,RHP meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh situasi dengan menyebarkan informasi hoax di media sosial agat tidak berdampak luas di masing-masing wilayah.
Para kepala suku atau masyarakat Nduga dan Lanny maupun masyarakat Lapago di manapun berada agar tidak terprovokasi dan melakulan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Terima kasih juga kepada kepala-kepala suku wilayah Lapago yang ada di Timika, Merauke dan Nabire serta Jayapura maupun tempat lain yang saya monitor langsung sudah memberikan imbauan-imbauan agar persoalan ini tidak menyebar. Sebab seperti yang saya sampaikan bahwa ini perang saudara. Mari kita hentikan pertikaian dan kita bangun daerah kita,” imbuhnya.