Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengharapkan penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) pada 2022 dapat memenuhi kebutuhan pangan yang berkelanjutan di Papua serta meningkatkan status gizi masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Elsye Rumbekwan di Jayapura, Kamis, mengatakan Papua memiliki potensi pangan yang luar biasa, seperti yang diketahui sebagian masyarakat Papua bekerja di sektor pertanian.
"Terdapat beberapa komoditas pertanian yang berasal dari Papua tidak hanya memiliki nilai ekonomis tetapi juga memiliki kualitas serta nilai gizi yang tidak kalah bagusnya dengan produk pangan dari luar," katanya.
Menurut Elsye, terutama, terdapat komunitas pertanian lokal seperti sagu, keladi ubi jalar, singkong, buah merah dan sebagainya yang nilai gizinya cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
"Ketahanan pangan dan gizi merupakan faktor penting dalam pembangunan manusia di Indonesia dan juga Papua yang berkualitas dan berdaya saing," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu maka perlu dibuat sebuah perencanaan ketersediaan, keterjangkauan dan keamanan pangan untuk tahun-tahun ke depan.
"Berhubungan dengan hal tersebut, maka perlu dibuat dokumen perencanaan ketahanan pangan dan gizi yang merupakan kebutuhan mendesak agar Papua tidak mengalami kekurangan makanan serta mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk itu kegiatan asistensi teknis penyusunan rencana aksi daerah pangan dan gizi dipandang penting untuk menjaga keberlanjutan ketersediaan pangan.