Sentani (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Papua pada 2023 memperkuat pelayanan bagi anak usia sekolah di wilayah itu untuk mencegah terjadinya kasus keracunan makanan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Jumat, mengatakan bahwa langkah memperkuat layanan bagi anak sekolah melalui usaha kesehatan sekolah (UKS) dan kerja sama tingkat sekolah terkait dengan batasan jajanan yang boleh dijual di lingkungan pendidikan.
"Kami juga terus melakukan sosialisasi bagi pedagang makanan di sekolah untuk menjual makanan yang sehat bagi anak-anak," katanya.
Dia menjelaskan layanan bagi anak di sekolah bagian standard pelayanan minimal (SPM) kesehatan bagi masyarakat oleh pemerintah.
Pada 2022, pihaknya juga bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura dan memperkuat kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga serta kelompok masyarakat dalam menjaga keamanan pangan pada anak di wilayah itu.
Pihaknya juga telah melakukan pertemuan bersama pihak pengusaha/pengelola industri rumah tangga (PIRT) dalam memproduksi makanan yang aman kepada masyarakat.
"Karena pada 2021 tercatat ada 2.301 balita sakit diare namun belum ada semacam analisa yang lebih tajam tentang penyebab diare pada balita atau pada anak sekolah apakah akibat dari jajanan di sekolah atau masalah lingkungan tempat tinggal sehingga kami melakukan upaya preventif lebih intensif lagi dengan memperkuat kader-kader di masyarakat," ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima adanya kasus anak yang mengalami keracunan makanan di sekolah, baik itu dari puskesmas maupun rumah sakit.