Pengamat politik dari Universitas Cenderawasih (Uncen) Marinus Yaung mengajak pemilih pemula untuk ikut berpartisipasi mengawasi jalannya proses Pemilih Umum (Pemilu) 2024.
Marinus Yaung di Jayapura, Senin, mengatakan untuk itu kepada penyelenggara pemilu baik Bawaslu maupun KPU setempat harus aktif melakukan sosialisasi dan pemahaman-pemahaman bagi pemilih pemula.
"Pemilih pemula harus mendapat perhatian utama dari pihak penyelenggara Pemilihan Umum 2024. Hal ini menyusul besarnya potensi pemilih pemula dalam menentukan nasib masa depan bangsa," katanya.
Menurut Marinus, KPU telah menetapkan jumlah pemilih di Indonesia sebanyak 204 juta lebih. Sebagian besar di antaranya yang berjumlah 107 juta pemilih adalah anak-anak muda berusia produktif.
“Itu sebabnya, pemilih pemula harus menjadi perhatian dari KPU dan Bawaslu serta para peserta pemilu agar diberikan edukasi pemilu. Sampaikan ke pemilih pemula bahwa suaranya sangat menentukan nasib bangsa ke depan,” ujarnya.
Dia menjelaskan para pemilih pemula ini harus dijangkau dengan berbagai program sosialisasi atau edukasi agar tak bersikap apatis terhadap pemilu.
“Program seperti KPU 'goes to school' atau lainnya masih sangat kurang di Papua. Saya pikir waktunya sudah mepet jadi harus segera dilakukan dengan intens untuk diberikan pencerahan agar suaranya betul-betul disalurkan,” katanya lagi.
Dia menambahkan pemilih pemula yang sebagian besar bertumbuh di era teknologi saat ini juga punya peran besar dalam mengawasi berita hoaks pemilu. Contohnya hoaks tentang politik SARA atau politik identitas.
“Para pemilih pemula ini generasi yang cerdas dan pintar, sehingga dibutuhkan dukungan dengan begitu, Pemilu 2024 yang berkualitas dan bermartabat dapat terwujud,” ujarnya lagi.