Jayapura (ANTARA) - Penggiat literasi baca dan tulis di Papua berharap berharap generasi muda bisa menjadi aktor utama yang muncul dengan gerakan-gerakan kreatif sehingga memberikan berdampak sebagai bentuk dari kebangkitan pada momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2023.
Inisiator komunitas Literacy for Everyone (LIFE) di Papua Kurniawan Patwa kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2023 adalah momentum untuk merefleksikan dan menjernihkan arti kebangkitan melalui gerakan yang konkrit untuk bangkit dalam berbagai sektor termasuk pendidikan.
“Pendidikan saat ini masih harus diberikan prioritas karena polemik literasi yang saat ini masih menjadi potret dilematis,” katanya.
Menurut Kurniawan, untuk itu diperlukan gerakan bersama dengan tidak hanya menjadikan hari kebangkitan nasional sebagai hari raya seremonial belaka.
“Namun tetapi harus dimaknai dengan lebih konkrit melalui kegiatan bernilai tambah bagi kehidupan generasi muda di Bumi Cenderawasih,” ujarnya.
Dia menjelaskan sldengan momentum Hari Kebangkitan Nasional ke-115 wajib menjadi momentum untuk bangkit di berbagai sektor, apalagi ini dengan daya saing yang cukup ketat yang mengharuskan semua bergerak, baik pemerintah, tokoh adat, agama dan instansi lainnya agar generasi muda Papua bisa menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Anak muda tidak boleh terus memposisikan diri hanya sebagai objek dan sasaran dari perubahan tetapi harus menjadi subjek dan pembawa pembaharuan,” katanya lagi.
Dia menambahkan aksi nyata tidak harus diinisiasi melalui kegiatan besar tetapi melalui kegiatan kegiatan sederhana dengan dampak yang bisa saja besar seperti gerakan kampanye pertobatan ekologis sebagai bentuk keterlibatan dalam melawan polusi dan pemanasan global atau gerakan donasi buku untuk mendukung literasi di Papua.