Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Papua minta Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) setempat dapat menerapkan industri sawit yang ramah anak agar mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan.
Hal ini disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan setda Papua Setyo Wahyudi saat membuka kegiatan promosi sawit Indonesia Ramah Anak di Papua, bertempat di Kota Jayapura, Rabu.
"Anak-anak adalah generasi Papua bangsa yang harus dilindungi sehingga sudah seharusnya berhak mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan khususnya pada di industri sawit," katanya.
Untuk itu pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan tersebut dalam memajukan sektor perkebunan kepala sawit yang berkelanjutan.
"Oleh sebab itu kegiatan tersebut merupakan wujud nyata dalam memajukan sektor perkebunan kelapa sawit di Papua dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan ramah anak,'" ujarnya.
Dia menjelaskan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas utama Indonesia khususnya juga di Papua karena yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia khususnya di Papua.
"Di Papua potensi perkebunan kelapa sawit sangat besar dan menjadi motor penggerak bagi perekonomian daerah, oleh sebab itu kami terus memastikan bahwa industri sawit di wilayah setempat tidak hanya memberikan keuntungan saja namun juga harus ramah bagi anak," katanya.
Sementara itu Ketua Gapki Papua Tulus Sianipar mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan para perusahaan sawit di Papua bisa lebih paham dan menghadirkan lingkungan ramah anak.
"Kegiatan Promosi Sawit Indonesia Ramah Anak di Papua diharapkan dapat diterapkan prinsip-prinsip bisnis dan hak anak-anak di sektor kelapa sawit setempat," katanya.