Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan dr Benedicta Herlina Rehanggiar menyebutkan tiga anak yang bermukim di dua kabupaten di daerah itu menderita polio sehingga mendapatkan penanganan saksama pihak rumah sakit dan masing-masing Dinkes.
"Kesehatan ketiga anak itu dalam pemantauan rumah sakit dan Dinas Kesehatan setempat," kata dia di Jayapura, Sabtu.
Ketiga anak itu, dua di antaranya bermukim di Kabupaten Asmat dan seorang lainnya di Boven Digoel.
Ia menjelaskan awalnya satu anak di Asmat ditemukan mengidap polio dan setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium di Bandung, bertambah seorang lagi dan kemudian dilaporkan ditemukan di Kabupaten Boven Digoel.
Dengan adanya temuan tersebut, katanya, Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menyatakan kasus tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Anak-anak yang terkena polio diberi perhatian khusus dengan pemberian makanan dan vitamin.
Saat ini, kata dia, kondisi mereka terpantau baik.
Ia juga mengharapkan orang tua membawa anak-anaknya ke puskesmas atau puskesmas pembantu untuk mengikuti imunisasi, termasuk imunisasi polio.
"Tenaga kesehatan bekerja sama dengan para pihak terus berupaya mengingatkan orang tua dan mengajak mereka untuk mengimunisasi anak-anaknya dengan mendatangi puskesmas atau pustu," kata Benedicta Herlina Rehanggiar.
Provinsi Papua Selatan memiliki empat kabupaten, yaitu Merauke, Boven Digoel, Mappi, dan Asmat.