Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua meningkatkan pemberdayaan ekonomi melalui “Gerobak Sentani” sebagai upaya mendukung penguatan serta pengendalian inflasi di wilayah Kabupaten Jayapura.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman di Jayapura, Rabu, mengatakan inovasi sinergi yang dilakukan yaitu Gerakan pemberdayaan ekonomi berasaskan sinergi masjid, pondok pesantren, petani dan instansi (Gerobak Sentani).
“Gerakan ini merupakan implementasi pengembangan akses pasar antara pelaku usaha syariah yang memiliki unit usaha pertanian terutama komoditas pangan strategis, masjid, kelompok tani dengan berbagai instansi untuk mendukung pengendalian inflasi," katanya.
Menurut Faturachman, pada Gerobak Sentani pihaknya melibatkan pelaku usaha syariah antara lain Pondok Pesantren Latifah Mubarokah dan Kelompok Tani Arpat Jaya selaku produsen bawang merah, cabai merah, dan sayur-sayuran.
“Selain itu, Masjid Al-Aqhsa Sentani, Kabupaten Jayapura berperan sebagai penyedia ruang terbuka umum untuk penjualan pasar murah untuk masyarakat umum, “ujarnya.
Dia menjelaskan pada kegiatan Gerobak Sentani pihaknya juga bekerja sama dengan Bulog dalam penyediaan komoditas pangan strategis dengan harga terjangkau bagi masyarakat seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir.
“Tidak hanya upaya untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penyediaan komoditas pangan strategis bagi masyarakat namun Gerobak Sentani juga menjadi salah satu inovasi kami, “ katanya.
Dia menambahkan melalui ini juga sebagai upaya dalam perluasan digitalisasi QRIS dengan memberikan insentif berupa satu liter minyak goreng jika ada masyarakat yang bertransaksi dengan QRIS.
“Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan digitalisasi melalui program Gerobak Sentani diharapkan mampu menjadi percontohan pemberdayaan ekonomi umat dan pengendalian inflasi di wilayah Papua, “ujarnya.